Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Rusia Vladimir Putin Disebut Mengidap Roid Rage, Apa Itu?

Kompas.com - 14/03/2022, 12:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Intelijen Five Eyes menyoroti sikap dan perilaku Presiden Rusia, Vladimir Putin. Mereka meyakini bahwa Putin mengidap penyakit roid rage.

Hal tersebut lantaran sikap dan perilaku Putin atas invasinya ke Ukraina semakin hari dinilai semakin tidak menentu.

Dikuti dari Daily Mail, Sabtu (12/3/2022), terdapat beberapa perubahan yang teridentifikasi dalam pengambilan keputusan Putin selama lima tahun terakhir, terutama terhadap invasinya ke Ukraina.

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Serbu Mi-35P TNI AD Buatan Rusia, Dipersenjatai Rudal Anti-Tank

Gagal berpikir jernih

Perubahan itu terkait kegagalan untuk berpikir jernih yang dilakukan oleh Putin sehingga seolah-olah tidak memberikan arahan tentang elemen kegagalan dalam invasi yang dilakukannya.

Selain itu, Badan Intelijen Five Eyes yang terdiri dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris dan Amerika Serikat juga percaya bahwa penampilan fisiologis Putin berubah lebih gemuk dari hari ke hari.

Kegemukan Putin terutama di bagian wajah dan lehernya itu diduga akibat efek samping dari penggunaan stereoid yang berkepanjangan.

Badan Intelijen Five Eyes juga menduga Putin mengidap kanker, penyakit parkinson atau dimensia sehingga harus mengonsumsi obat tersebut.

Konsumsi steorid yang berkepanjangan inilah yang mengakibatkan terjadinya gangguan mental yang sering disebut roid rage.

Baca juga: Mengapa Rusia Menyerang Ukraina dan Apa yang Diincar Putin?

Apa itu roid rage?

Dilansir dari CBS News, roid rage merupakan kondisi gangguan kesehatan berupa hilangnya kontrol impuls sehingga menghasilkan reaksi berlebihan melalui stimulus.

Sebagai contoh, seseorang yang mengidap penyakit roid rage akan memberikan reaksi yang berlebihan ketika menengar hal yang tidak disukainya. Misalnya reaksi yang ditimbulkan berupa menghantam dinding dengan kepalan tangannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com