Para ahli dengan cepat menekankan bahwa varian rekombinan bukanlah hal yang tidak biasa dan tidak akan menjadi yang terakhir pada Covid-19.
"Ini terjadi setiap kali kita berada dalam periode peralihan dari satu varian dominan ke varian lain, dan biasanya merupakan keingintahuan ilmiah tetapi tidak lebih dari itu," kata pemimpin inisiatif genomik Covid-19 di Wellcome Trust Sanger, Dr Jeffrey Barrett, dikutip dari The Guardian.
Namun, dengan hanya sejumlah kecil kasus Deltacron yang teridentifikasi sejauh ini, belum ada cukup data tentang tingkat keparahan varian atau seberapa baik vaksin melindunginya.
Kemunculan varian hibrida tersebut bukan berarti menjadi alasan semua orang untuk panik.
Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), varian tersebut tidak menunjukkan tingkat pertumbuhan yang mengkhawatirkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.