Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Politik dan Anak Muda

Kompas.com - 06/03/2022, 19:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Fandhi Gautama

KOMPAS.com - Masa muda merupakan masa di mana ingin mencoba hal-hal baru. Tak ubahnya dengan dunia politik, anak muda kian aktif menyuarakan suaranya lewat berbagai pilihan medium.

Dalam dunia politik, anak muda merupakan aset berharga karena mempunyai kekuatan tersendiri, di mana suaranya sangat berpengaruh dalam kontestasi pemilihan, baik dari pemilihan presiden, kepala daerah, atau memilih wakil rakyat.

Golongan anak muda merupakan salah satu kelompok yang akan memengaruhi tinggi rendahnya tingkat partisipasi politik.

Menurut pakar ilmu politik, Miriam Budiardjo dalam bukunya Partisipasi dan Partai Politik, tinggi atau rendahnya partisipasi politik di masyarakat menjadi indikator penting bagaimana perkembangan demokrasi di suatu negara.

Pentingnya kemelekan politik oleh anak muda, juga diperbincangkan oleh Najwa Shihab bersama Wisnu Nugroho dalam siniar Beginu bertajuk "Menemui Jurnalistik Politik dan Membawa untuk Anak Muda”.

Najwa berpendapat jika anak muda butuh politik, sebagai bahan informasi untuk bersosialisasi.

Negara terbentuk dari hubungan-hubungan politik yang membawa dampak terjadinya proses politik sepanjang keberlangsungan hidup negara.

Setiap warga negara pasti bersinggungan dengan proses politik, entah itu disukai atau tidak disukai. Setiap warga negara sudah seyogianya mengambil bagian atau berpartisipasi dalam proses politik yang terjadi.

Baca juga: Cinta Laura Bicara soal Konten YouTube Miliknya, Ingin Mengedukasi hingga seperti Najwa Shihab

Potensi anak muda dalam dunia politik

Jika menelisik ke belakang, tepatnya pada pasca-pemilu 2019, banyak partai politik yang melibatkan anak muda.

Akan tetapi, proses penempatan anak muda dalam partai politik tentu tidak semudah membalik telapak tangan, sebab bukan hanya mengandalkan strategi atau hanya mencari sebuah momentum semata.

Antusiasme anak muda dalam politik, juga bisa dilihat saat pemilu presiden (Pilpres) 2019. Melansir kompas.com, anak muda berhasil mendobrak mitos tentang generasi muda yang dianggap paling apatis terhadap politik.

Apabila dikelola dengan baik, potensi anak muda bisa menjadi jawaban bagi partai politik untuk menghadapi tantangan politik yang kian dinamis, serta kebutuhan elektoral yang rasional.

Tentu tidak semua anak muda harus aktif berpolitik, namun demokrasi di Indonesia yang berkualitas akan terwujud jika anak muda Indonesia menggunakan dengan baik hak berpolitik mereka, yakni memilih dan menyampaikan aspirasinya.

Sebuah penelitian menemukan, jika pendidikan politik penting bagi anak muda karena mereka adalah generasi pemilih di masa yang akan datang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com