Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Deretan Bisnis Adiguna Sutowo, Mertua Dian Sastro | Tes PCR Negatif, Kapan Status Warna di PeduliLindungi Berubah?

Kompas.com - 21/02/2022, 05:30 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Editor

KOMPAS.com - Hasil tes PCR sudah negatif Covid-19, tapi status di aplikasi PeduliLindungi masih berwarna hitam, apa yang harus dilakukan?

Karena masalah tersebut, seseorang mengeluhkan kesulitan bepergian meskipun sudah negatif Covid-19.

Berita soal status Pedulilindungi yang masih hitam sementara hasil tes Covid-19 sudah negatif menjadi yang paling banyak dibaca di laman Tren.

Selain itu, ada pula berita perihal bisnis dan kekayaan keluarga Ibnu Sutowo mertua dari artis Dian Sastrowardoyo, cerita pembuat platfrom edukasi sejuta.id, hingga menu penduduk di kota terdingin di dunia.

Selengkapnya, ini berita Populer Tren sepanjang Minggu (20/2/2022) hingga Senin (21/2/2022).

1. Tes PCR negatif, kapan status PeduliLindungi berubah?

Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji mengatakan, warna status hitam pada aplikasi PeduliLindungi akan otomatis berubah menjadi hijau di hari ke 11 setelah terkonfirmasi positif Covid-19.

“Dibiarkan saja nanti juga akan hijau. Tidak perlu lagi tes PCR tetapi hasilnya itu baru akan hijau di hari ke 11 tadi,” jelasnya dalam koferensi pers yang dilakukan secara daring, Rabu (16/2/2022).

Solusi lainnya, pasien Covid-19 bisa menghubungi call center 119 ext. 9 atau mengirimkan email ke sertifikat@pedulilindungi.id.

Selengkapnya bisa dibaca di sini: 

Tes PCR Negatif, Kapan Warna Status PeduliLindungi Berubah? Ini Penjelasan Kemenkes

 

2. Bisnis Adiguna Sutowo, mertua Dian Sastro

Profil Adiguna Sutowo, anak dari mantan bos Pertamina Ibnu Sutowo, mertua Dian Sastrowardoyoinstagram @herworldindonesia Profil Adiguna Sutowo, anak dari mantan bos Pertamina Ibnu Sutowo, mertua Dian Sastrowardoyo

Adiguna Sutowo dikenal sebagai pemilik dan pendiri MRA Group. Ia merupakan anak dari mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) di era Orde Baru, Ibnu Sutowo.

Namanya juga dikenal luas sebagai mertua dari artis Dian Sastrowardoyo. Adiguna meninggal di usia 62 tahun pada 2021 lalu.

Perusahaan miliknya yang cukup terkenal adalah MRA Group yang merupakan akronim dari PT Mugi Rekso Abadi.

Perusahaan ini bergerak di bidang media yang meliputi penerbitan majalah, berita online, dan stasiun radio.

Selain media massa, MRA juga merambah bisnia lainnya seperti restoran, importir kendaraan mewah seperti Ferrari, hingga perhotelan.

Selengkapnya bisa dibaca di sini: 

Bisnis dan Kekayaan Adiguna Sutowo, Mertua Dian Sastrowardoyo

3. Sejumlah negara tinggalkan prokes, ini kata WHO

Organisasi Keseharan Dunia (WHO) menyebut keputusan yang diambil oleh sejumlah negara meninggalkan ptrotokol kesehatan Covid-19 sebagai sesuatu yang terlalu prematur.

Pendapat ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, Dr Mike Ryan dalam sesi Live Q&A on #COVID19 Variant of Concern, Selasa (16/2/2022).

"Gagasan untuk kita meninggalkan semua upaya protokol kesehatan ini, saya kira sebuah konsep yang sangat prematur di banyak negara untuk saat ini," kata Ryan.

Ryan menyebut apa yang dilakukan banyak negara saat ini untuk menghapus kewajiban bermasker, membatasi kerumunan, dan pelonggaran yang lainnya, hanya akan berdampak pada makin panjangnya umur pandemi ini akan berlangsung.

Penjelasan lengkapnya bisa disimak di sini: 

Banyak Negara Tinggalkan Prokes, WHO: Konsep yang Sangat Prematur

 

4. Andhika Sudarman pencipta platform Sejutacita.id

Andhika Sudarman, orang Indonesia pertama yang berpidato di wisuda Harvard Law School.Dok. Andhika Sudarman. Andhika Sudarman, orang Indonesia pertama yang berpidato di wisuda Harvard Law School.

Andhika membangun sebuah platform edukasi bernama Sejutacita.id pada 2020. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur, termasuk informasi acara atau kegiatan kampus.

Menurutnya, Sejutacita.id lahir berkat keresahannya di masa lalu yang tak banyak memiliki akses informasi terkait pengembangan diri.

Sejak dirilis, aplikasi tersebut telah diunduh sekitar 2,5 juta kali dan meraih penghargaan sebagai Best Apps of 2021 dari Google Play, mengalahkan beberapa unicorn dunia.

"Ngalahin 3 unicorn (Shipper, Canva, Clubhouse) dan puluhan kandidat lainnya," kata Andhika kepada Kompas.com, Sabtu (19/2/2022).

Selengkapnya dapat dibaca di sini: 

Cerita Andhika Sudarman, Lulusan UI dan Harvard Law School yang Membangun Platform Edukasi Sejutacita.id

5. Menu penduduk kota terdingin di dunia

Oymyakon adalah kota terdingin di dunia, suhu di Oymyakon mencapai minus 71,2 derajat celcius.

Makanan utama penduduk di Oymyakon adalah ikan-ikanan, daging dan produk susu.

Beberapa bahan dan bumbu makanan tak bisa didapatkan atau dibudidayakan di kota ini. Para penduduk harus mendatangkannya langsung dari luar wilayah Oymyakon.

Daging-dagingan seperti daging kuda, rusa, dan kelinci didapatkan dengan cara berburu di hutan liar. Dan satu-satunya sumber kalsium bagi penduduk kota ini adalah susu rusa.

Ketika tiba musim dingin, penduduk Oymyakon hanya akan mengonsumsi bahan makanan dari daging-dagingan, seringkali dimakan dalam kondisi mentah dan beku.

Seperti ikan beku, hati kuda beku, atau darah kuda yang dibekukan dan dicampur makaroni.

Selengkapnya dapat disimak di sini: 

Apa Menu Keseharian Penduduk yang Tinggal di Kota Terdingin di Dunia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com