Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkuban Parahu Mengeluarkan Gas Solfatara, Apa Bahaya Gas Solfatara?

Kompas.com - 14/02/2022, 17:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Bahaya gas solfatara

Prof. Reviono menyebutkan, gas solfatara yang terhirup dapat membahayakan sistem saluran pernapasan.

Gas solfatara mempunyai efek yang jelas merugikan mulai dari saluran napas atas, mulai dari hidung,” jelas Prof. Reviono.

Kemudian, efek berkelanjutan dari bahaya gas solfatara bisa dirasakan di tenggorokan hingga ke sistem saluran pernapasan bawah.

Prof. Reviono mengatakan bahwa gas solfatara yang terhirup akan menyebabkan membran mukosa di dalam hidung teriritasi. Akibatnya, sistem saluran pernapasan mengalami peradangan sehingga dinding saluran tersebut terganggu.

“Selaput lendirnya atau mukosanya terangsang dan teriritasi. Sehingga akan terjadi peradangan. Nah, itu yang menyebabkan gangguan pada dinding saluran napas kalau sampai di bawah,” jelas Prof. Reviono.

Prof. Reviono menegaskan bahwa efek bahaya berupa gangguan dinding saluran itu bisa terjadi apabila gas solfatara terhirup sampai ke sistem saluran pernapasan bawah.

Namun, ada kemungkinan gas solfatara hanya terhirup sedikit dan tidak mencapai sistem saluran pernapasan bawah.

“Mungkin saja gas solfatara tidak sampai ke bawah. Karena gas ini berbau, berbau busuk. Kalau berbau busuk kan, setelah membau orang akan lari biasanya. Sehingga tidak banyak yang terhirup,” imbuh Prof. Reviono.

Kendati demikian, gas solfatara ini lebih berisiko bagi pengidap penyakit asma. Terhirup sedikit saja, gas solfatara bisa langsung memicu gangguan sesak napas bagi penderita asma.

Baca juga: Warga di Kaki Gunung Tangkuban Perahu Kini Tak Lagi Susah Akses Layanan Perbankan

Berbagai dampak asap solfatara

Efek dari asap solfatara yang terhirup oleh makhluk hidup dibedakan menjadi dua, yaitu dampak pendek (akut) dan dampak panjang.

  • Dampak pendek (akut) bisa langsung dirasakan oleh pengidap penyakit asma yang menghirup gas solfatara. Biasanya mereka akan langsung mengalami sesak napas begitu menghirup gas solfatara meskipun dalam jumlah sedikit.
  • Sementara dampak berkepanjangan dari bahaya menghirup gas solfatara adalah terjadinya peradangan pada saluran napas, seperti bronkitis.

“Bisa ada kerusakan di situ, namanya bronkitis, bisa bronkitis kronik. Efeknya itu mudah atau rentan terinfeksi karena kondisi selaput mukosanya tidak lagi normal,” pungkas Prof. Reviono.

Kendati telah mengeluarkan gas solfatara, hingga saat ini PVMBG memastikan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu masih berstatus normal.

Baca juga: Selama 2022, Ada 80 Kali Gempa Hembusan di Tangkuban Parahu, Ini Dampaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Tren
Kapolda Ahmad Luthfi Segera jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya di Pilgub Jateng 2024?

Kapolda Ahmad Luthfi Segera jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya di Pilgub Jateng 2024?

Tren
Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Tren
Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Tren
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Tren
Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Tren
Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Tren
9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

Tren
Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com