Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis KKP soal Limbah Tes Antigen di Selat Bali, Diduga Berasal dari Pesisir Banyuwangi

Kompas.com - 05/02/2022, 17:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Secara hukum fisika, air laut akan mengalir dari elevasi muka laut yang lebih tinggi menuju ke elevasi muka laut lebih rendah.

Artinya, arus permukaan laut akibat pasang surut tersebut akan bergerak mengalir berbalik arah menuju ke utara.

Menurut Widodo, arus permukaan laut yang menuju ke utara itu diduga terjadi pada 30 Januari 2022 mulai pukul 17.30 WIB sampai 21.00 WIB, dengan puncak arusnya terjadi pada sekitar pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Video Viral Muncul Pusaran Arus Laut di Alor, NTT, Ini Penjelasannya

Polairud bergerak mengecek limbah antigen

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/2/2022), kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso, mengatakan bahwa pihaknya telah merespons cepat hal itu.

Mereka juga telah melakukan koordinasi dengan Korps Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polresta Banyuwangi di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

Menurut Yudi, Polairud sudah mengecek dan menyimpulkan bahwa sampah tersebut adalah plastik bungkus alat yang digunakan untuk mengambil sampel rapid test antigen. Di antara limbah tersebut tak didapatkan bekas hasil sampel tes antigen yang ada. 

“Untuk saat ini pihak Polairud Polresta Banyuwangi masih menangangi kasus ini dan masih dalam tahap penyelidikan. Pihak Polairud Polresta juga telah mengamankan barang bukti sampah tersebut guna proses penyelidikan,” tambahnya.

Pembuangan sampah atau limbah ke laut tidak dibenarkan. Tindakan ini bertentangan dengan amanah Perpres Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.

Dalam beleid tersebut Pemerintah Indonesia telah berkomitmen mengurangi sampah sebanyak 30 persen melalui Reuse, Reduce dan Recycle (3R) dan penanganan sampah sebanyak 70 persen sampai tahun 2025, serta pengurangan sampah plastik yang masuk ke laut sebanyak 70 persen sampai tahun 2025.

Baca juga: Cerita Warga di Pesisir Banyuwangi Olah Limbah Masker Jadi BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Ikan Lele yang Memiliki Mulut Sumbing, Apa Penyebabnya?

Ramai soal Ikan Lele yang Memiliki Mulut Sumbing, Apa Penyebabnya?

Tren
Seleksi Mandiri Universitas Negeri Semarang 2024, Cek Syarat dan Jadwalnya

Seleksi Mandiri Universitas Negeri Semarang 2024, Cek Syarat dan Jadwalnya

Tren
5 Kriteria 'Gawat Darurat' yang Ditanggung BPJS Kesehatan jika Pasien Langsung Dibawa ke IGD

5 Kriteria "Gawat Darurat" yang Ditanggung BPJS Kesehatan jika Pasien Langsung Dibawa ke IGD

Tren
Kenapa Wajib Pajak Perlu Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP Sendiri? Ini Penjelasan DJP

Kenapa Wajib Pajak Perlu Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP Sendiri? Ini Penjelasan DJP

Tren
Makna Mendalam Wukuf di Arafah, Ritual Puncak Haji

Makna Mendalam Wukuf di Arafah, Ritual Puncak Haji

Tren
Menteri AHY Punya Kekayaan Rp 116 Miliar, Meningkat Rp 96 Miliar Sejak 2016

Menteri AHY Punya Kekayaan Rp 116 Miliar, Meningkat Rp 96 Miliar Sejak 2016

Tren
Penerbangan 'Delay' Berjam-jam, Penumpang Qatar Airways Terjebak dalam Pesawat dengan AC Mati

Penerbangan "Delay" Berjam-jam, Penumpang Qatar Airways Terjebak dalam Pesawat dengan AC Mati

Tren
4 Suplemen yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi untuk Menurunkan Berat Badan

4 Suplemen yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Warganet Sebut Pendaftaran CPNS Sebenarnya Tidak Gratis, Ini Kata BKN

Warganet Sebut Pendaftaran CPNS Sebenarnya Tidak Gratis, Ini Kata BKN

Tren
Potensi Khasiat Sayur Kubis untuk Menunjang Kesehatan Jantung

Potensi Khasiat Sayur Kubis untuk Menunjang Kesehatan Jantung

Tren
Cerita Pasien yang Hidup dengan Chip Neuralink Elon Musk...

Cerita Pasien yang Hidup dengan Chip Neuralink Elon Musk...

Tren
Berkaca dari Unggahan Viral Pelajar Bercanda Menghina Palestina, Psikolog Ungkap Penyebabnya

Berkaca dari Unggahan Viral Pelajar Bercanda Menghina Palestina, Psikolog Ungkap Penyebabnya

Tren
Sederet Masalah pada Haji 2024: Ada Makanan Basi dan Tenda Tak Layak

Sederet Masalah pada Haji 2024: Ada Makanan Basi dan Tenda Tak Layak

Tren
Kapan Terakhir Unduh Sertifikat UTBK? Berikut Link dan Cara Mengeceknya

Kapan Terakhir Unduh Sertifikat UTBK? Berikut Link dan Cara Mengeceknya

Tren
10 Bandara Terbaik di Asia 2024, Dua di Antaranya Milik Indonesia

10 Bandara Terbaik di Asia 2024, Dua di Antaranya Milik Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com