Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lesti Kejora Melahirkan Prematur, Ini Cara Menghitung Usia Kandungan

Kompas.com - 28/12/2021, 10:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.comLesti Kejora telah melahirkan anak pertamanya dari pernikahan dengan Rizky Billar pada 26 Desember 2021.

Bayi yang dilahirkan penyanyi 22 tahun itu disebutkan dalam kondisi prematur, karena usia kehamilan baru 34 minggu.

Apa itu bayi prematur dan berapa usia kehamilan yang normal?

Baca juga: Anak Pertama Lesti Kejora dan Rizky Billar Lahir Prematur

 

 

Bayi prematur

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS St. Carolus, Jakarta, Ekarini Aryasatiani, SpOG (K) menyebut bayi dikatakan prematur apabila dilahirkan kurang dari usia kandungan 38 minggu.

"40 minggu adalah usia kehamilan aterm kurang lebih 2 minggu, artinya 38-42 minggu. Lebih 42 (minggu) dianggap post matur dan kurang dari 38 (minggu) dianggap prematur," jelas dr Ekarini saat dihubungi Selasa (28/12/2021).

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeskripsikan seorang bayi dikatakan lahir prematur apabila lahir saat usia kandungan belum mencapai 37 minggu.

Lebih jauh, ada sub-kategori dari kelahiran prematur ini didasarkan pada usia kehamilan:

  • Ekstremitas ekstrem: kurang dari 28 minggu
  • Sangat prematur: 28-32 minggu
  • Prematur sedang: 32-37 minggu

Meski jika di atas usia kandungan 37 minggu janin sudah tidak dikatakan prematur, namun untuk tindakan dalam/pacu juga operasi sesar sebaiknya tidak dilakukan saat usia kandungan masih di bawah 39 minggu, kecuali ada indikasi medis.

WHO menjelaskan, kelahiran prematur terjadi akibat banyak faktor, meski paling sering terjadi secara spontan.

Faktor yang bisa memicu lahirnya bayi prematur di antaranya adalah kehamilan berulang, infeksi, pengaruh genetik, dan kondisi kronis seperti diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Baca juga: 18 Penyebab Bayi Lahir Prematur, Komplikasi Kehamilan sampai Penyakit

 

Cara menghitung usia kehamilan

Untuk mengetahui bayi dalam kondisi prematur atau tidak, modal utama yang harus diketahui adalah usia kandungan.

Melansir laman American Pregnancy, penghitungan usia kandungan dimulai sejak hari pertama haid terakhir yang dialami seorang perempuan atau first day of last month period (LMP).

Metode ini di Indonesia juga dikenal sebagai HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir).

Maka dari itu, penting untuk mengingat atau mencatat siklus menstruasi, agar jika terjadi kehamilan bisa dengan mudah menyebutkan HPHT-nya.

Masa kehamilan dihitung mulai hari ini, karena setiap kali seorang wanita mengalami menstruasi, tubuhnya sedang mempersiapkan kehamilan.

Meski di hari itu janin belum mulai berkembang hingga dilakukannya pembuahan, kira-kira 2 pekan kemudian.

Rata-rata masa kehamilan berlangsung selama 280 hari.

Adanya penghitungan usia kandungan ini memudahkan tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan ibu dan janin di masa usia itu.

Metode HPHT ini lebih sesuai untuk menghitung usia kehamilan seorang perempuan yang memiliki siklus menstruasi teratur, misalnya setiap 28 hari sekali, atau pola konsisten lainnya.

Baca juga: Indonesia Negara ke 5 dengan Jumlah Bayi Prematur Tertinggi di Dunia

 

Rumus Naegele

Selain metode HPHT, ada juga cara menghitung usia kehamilan menggunakan rumus Naegele, sebagaimana dijelaskan dr. Ekarini.

"Biasanya dengan rumus Naegele, yaitu hari tambah 7, bulan kurang 3 (tahun bisa ditambah 1), dengan syarat siklus haid 28 hari," jelas dia.

Dasar perhitungan ini menggunakan tanggal HPHT.

"Misalnya Hari Pertama Haid Terakhir 2 Desember 2021 maka taksiran persalinan 19 September 2022," jelas Ekarini.

Perhitungan itu didapat dari rumus Naegele:

Tanggal 12 bulan 12 tahun 2021, artinya akan lahir pada tanggal (12+7) 19, bulan (12-3) 9, dan tahun (2021+1) 2022.

Sementara bagi perempuan dengan siklus menstruasi tidak teratur, maka dapat mengkonsultasikan dengan dokter kandungan atau bidan yang menangani penanganannya.

"Nah kalau siklus haid memanjang dan mendek jadi ada perhitungannya sendiri," jelasnya.

Baca juga: Pahami, Faktor Risiko yang Memicu Kelahiran Prematur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com