Giorgio Gilestro, pengajar Imperial College London mengatakan bahwa 6 persen lalat betina tidur kurang dari 72 menit setiap harinya, sedangkan lalat betina lainnya tidur selama 300 menit setiap harinya.
Bahkan ada pula lalat yang hanya tidur 4 menit dan tetap bisa tumbuh dan hidup layaknya lalat yang lain.
Sedangkan Niels Rattenborg, peneliti yang mencermati pola tidur burung cikalang atau frigate bird di Max Planck Institute for Ornithology di Jerman memaparkan bahwa dari perekaman aktivitas listrik di otak, ada burung yang tertidur ketika tengah terbang di atas lautan.
"Dalam penelitian terhadap binatang yang memiliki waktu tidur sangat minim ini, tak satupun yang didapati tidak tidur sama sekali. Jadi bisa disimpulkan bahwa waktu tidur yang sangat singkat pun sangat penting," ujar Rattenborg.
Melansir Sleep Foundation, baik manusia atau binatang akan mengalami efek negatif jika kurang waktu tidur, meski efeknya berbeda-beda.
Jika manusia mengalami perubahan mood dan kelelahan, tikus yang kurang tidur terbukti akan mengalami penurunan berat badan dan risiko terkena infeksi berat yang bisa menyebabkan kematian.
Baca juga: Binatang-binatang yang Kecerdasannya Menyamai Manusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.