Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5,1 M Guncang Tapanuli Tengah, Ini Analisis BMKG

Kompas.com - 12/11/2021, 19:26 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan magnitudo 5,1 mengguncang Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada Jumat (12/11/2021) pukul 17.44.18 WIB.

Berdasarkan keterangan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diterima Kompas.com, gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami. 

Informasi terjadinya gempa ini juga diunggah oleh akun Twitter BMKG, @InfoBMKG.

Analisis BMKG: termasuk gempa menengah

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, pusat gempa di dekat Kota Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

"Episenter terletak pada koordinat 1,32 derajat LU; 98,84 derajat BT tepatnya di laut, 38 km barat daya Kota Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/11/2021) malam.

Adapun, berdasarkan hasil final, pusat gempa berada pada kedalaman 81 km (awalnya diinformasikan 65 km).

Daryono mengatakan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menghunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

Pusat gempa dengan kedalaman 61-300 km, kata Daryono, termasuk gempa menengah.

Sementara, lebih dari 300 km termasuk gempa dalam.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Daryono. 

 

Gempa ini juga dirasakan di sejumlah daerah dengan skala intensitas yang berbeda.

BMKG mencatat, guncangan gempa terasa di Pinangsori dan Padang Sidempuan dalam skala intensitas III MMI.

Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Gempa juga dirasakan di Nias Selatan dan Kabupaten Nias dalam skala intensitas II MMI.

Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Belum terjadi aktivitas gempa susulan

Daryono mengatakan, berdasarkan hasil pemodelan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga saat ini elum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan, hingga Jumat (12/11/2021) pukul 18.10 WIB, belum terjadi aktivitas gempa susulan (aftershock). 

Dilansir dari situs resmi BMKG, ada sejumlah tindakan antisipasi setelah terjadinya gempa bumi.

Berikut rinciannya:

1. Jika Anda berada di dalam bangunan

  • Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib.
  • Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.
  • Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K.
  • Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

2. Periksa lingkungan sekitar Anda

  • Periksa apabila terjadi kebakaran.
  • Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
  • Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.
  • Periksa aliran dan pipa air.
  • Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api, dan lainnya).

3. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa, karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

5. Mendengarkan informasi.

Dengarkan informasi mengenai gempacbumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

7. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa demi keamanan dan keselamatan semua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com