Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengurangi Rasa Pahit dari Sayuran

Kompas.com - 02/10/2021, 11:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa sayuran memiliki rasa pahit berlebih seperti pare, daun pepaya, leunca, kale, juga brokoli dan sawi.

Sayuran-sayuran ini, meski memiliki cita rasa pahit, namun memiliki banyak kandungan nutrisi dan gizi sehingga akan terus dikonsumsi oleh banyak orang.

Nah untuk Anda yang tak ingin terlalu tersiksa oleh rasa pahitnya, Anda bisa melakukan beberapa tips memasak berikut ini.

Tips ini efektif digunakan untuk mengurangi rasa pahit dari sayuran. Meski rasa pahit tersebut tak bisa hilang maksimal, namun paling tidak bisa mereduksi pahitnya hingga sayuran sedikit terasa lebih "ramah" di rongga mulut.

Berikut ini adalah cara mengurangi rasa pahit dari sayuran:

Baca juga: Cara Mengolah Pare agar Tak Terlalu Pahit

1. Blanching sayuran terlebih dahulu

Teknik blanching, merebus dan mendinginkan sayuran di air es, bisa mereduksi rasa pahit dari sayuran.Unsplash/Blackieshoot Teknik blanching, merebus dan mendinginkan sayuran di air es, bisa mereduksi rasa pahit dari sayuran.
Teknik blanching adalah merebus sayuran hingga setengah matang kemudian merendamya di dalam air es untuk menghentikan proses pemanasan yang ada.

Dilansir dari The Kitchn, cara ini bisa Anda terapkan pada brokoli atau pare. Rendam sayuran dalam air panas yang sudah diberi garam, kemudian dinginkan sayuran di air es atau di aliran air dingin.

Proses ini bisa melepaskan beberapa senyawa sayuran yang membuat pahit. Meski di dalam merendam dalam air panas hendaknya jangan terlalu lama, karena nutrisi di dalamnya pun bisa ikut larut dan terbawa pergi.

2. Beri bumbu yang kuat

Ini adalah teknik memasak sayuran yang memiliki aroma dan cita rasa terlalu kuat di rongga mulut, yaitu membumbuinya dengan perasa yang sangat kuat. Seperti dimasak dalam sajian manis legit atau pedas asin.

Anda bisa pula memadukan sayuran pahit dengan bahan pangan yang bercita rasa sama kuatnya seperti kacang-kacangan, daging dengan kaldu kuat, atau buah-buahan kering. 

Bahan pangan bercita rasa kuat ini bisa meredam pahit sayuran dan aroma sayuran yang teraba terlalu kuat.

Baca juga: Jangan Dibuang, Ini Cara Memanfaatkan Kulit Buah dan Sayuran

3. Tambah kandungan asam

Ilustrasi lemon. UNSPLASH/EGGBANK Ilustrasi lemon.
Untuk menyamarkan rasa pahit, Anda bisa pula menambahkan bumbu yang bercita rasa asam seperti cuka atau perasan lemon.

Selain menyamarkan rasa pahit, kandungan asam dari cuka dan lemon juga bisa membuat warna sayuran terlihat lebih kuat.

4. Gunakan garam 

Jika ingin mereduksi senyawa pahit dalam sayuran, Anda juga bisa menggunakan garam. Lumuri sayuran dengan garam, remas-remas, diamkan sebentar kemudian bilas sayuran di bawah air mengalir.

Rasa asin bisa meredam rasa pahit yang dikeluarkan dari sayuran.

5. Cuci dengan baking soda

Ilustrasi pare atau peria.SHUTTERSTOCK/GRAFVISION Ilustrasi pare atau peria.
Untuk mereduksi rasa pahit, Anda bisa merendam sayuran menggunakan air dan baking soda.

Masukkan beberapa sendok baking soda ke baskom berisi air, aduk rata. Kemudian masukkan sayuran ke dalamnya. Rendam selama beberapa menit.

Kemudian bilas sayuran tiga kali di bawah air yang mengalir agar kandungan baking soda larut semuanya.

Baking soda cukup efektif mereduksi senyawa pada sayuran yang bisa membuatnya terasa sangat pahit.

Baca juga: Alasan Ilmiah Mengapa Anak-anak Tak Menyukai Sayuran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com