Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Teknologi Canggih, Ternyata Pesan WhatsApp Disortir Manual

Kompas.com - 11/09/2021, 09:08 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Data yang sudah tidak lagi terenkripsi itu akan dikumpulkan WhatsApp dan kemudian akan dibandingkan dengan metadata informasi akun (nama, foto profil, nomor telepon, pesan status, bahasa, ID ponsel dll) dan pola chat yang dinilai mencurigakan.

Sebagai contoh, salah satu pola yang disebut mencurigakan misalnya saat akun baru yang mengirimkan chat dengan volume tinggi. Akun tersebut biasanya akan dinilai sebagai spammer.

Baca juga: Last Seen WhatsApp Akan Bisa Disembunyikan dari Kontak Tertentu

Mereka juga akan mencocokkan akun Facebook dan Instagram terkait, penggunaan terakhir aplikasi, serta riwayat pelaggaran sebelumnya.

Setelah menilai, mereka punya tiga opsi, pertama tidak melakukan apapun, membuat pengguna menunggu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, atau langsung memblokir akun.

Mereka memeriksa konten dan memasukannya ke dalam berbagai kategori, seperti spam, pelaku kejahatan sipil (termasuk ujaran kebencian politik dan disinformasi), ancaman terorisme global, gambar eksploitasi anak, dan pornografi anak.

Ada pula kategori yang berkorelasi dengan bisnis, seperti prevalensi peniruan identitas bisnis, kemungkinan pelanggar kebijakan perdagangan, dan verifikasi bisnis

Peran moderator konten di Facebook dan Instagram

Sekilas dari deksripsi tugasnya, para pekerja kontrak ini mirip dengan moderator konten.

Perusahaan teknologi biasanya menggunakan jasa moderator konten untuk menyaring konten negatif, tidak senonoh, alias apapun yang tidak sesuai dengan kebijakan konten platform mereka. Tujuannya agar menciptakan platform yang lebih kondusif.

Akan tetapi, Direktur Komunikasi WhatsApp, Carl Woog, menampik ribuan pekerja yang memberi penilaian laporan pengguna sebagai "moderator konten".

"Kami biasanya tidak menyebut mereka dengan itu (konten moderator) untuk WhatsApp," ujar Woog.

Menurut Woog, perusahaannya berusaha membangun platform yang fokus ke privasi pengguna sekaligus mencegah penyalahgunaan. Karena hal itu pula, WhatsApp tidak memiliki laporan berapa konten yang "ditindak".

Sementara hal ini berbeda dengan Instagram dan Facebook yang terang-terangan menyatakan memiliki 1.500 moderator konten untuk menyaring informasi dan konten yang hilir mudik.

Secara berkala mereka mempublikasikan laporan transparansi berapa banyak akun dan konten yang ditertibkan.

Hal itu dimungkinkan karena Facebook dan Instagram tidak dilidungi fitur enkripsi dari ujung ke ujung seperti WhatsApp.

Klarifikasi WhatsApp dan Facebook

Dirangkum KompasTekno dari XDA Developers, Rabu (8/9/2021), WhatsApp mengatakan bahwa mereka membatasi data yang dikumpulkan dari pengguna sekaligus menyediakan alat yang memberi keselamatan penggunanya.

Baca juga: Terungkap, Keberadaan 1.000 Karyawan Penyortir Chat WhatsApp

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com