Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Munculnya Varian Covid-22, Benarkah? Ini Penjelasan Satgas

Kompas.com - 25/08/2021, 19:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial tengah diramaikan dengan kabar adanya varian Covid-22 yang disebut lebih berbahaya dari varian Delta.

Adapun kabar ini marak diperbincangkan di AS pada Selasa (24/8/2021). Kabar itu pun santer terdengar sampai ke Indonesia.

Banyak warganet mempertanyakan apakah betul ada varian jenis ini atau tidak.

"Udah nemu generasi baru toh masih kurang kah korban covid 2 tahun ini.....berhasil dengan membuat pandemi covid 19 maka dilanjutkan covid 22 bener gitu kah......emang kurang berapa lagi sih," tulis akun Twitter @dhirgham.

"Covid 22 apa lagi itu?" tulis akun Twitter @izonecrush.

Lalu, apakah betul ada varian Covid-22 yang disebut lebih berbahaya?

Baca juga: Ramai soal Covid-22, Benarkah Lebih Berbahaya daripada Covid-19?

Tanggapan satgas

Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Hery Trianto mengatakan, bahwa adanya varian Covid-22 dinilai tidak masuk akal.

Ia menyebut, penamaan penyakit Covid-19 atau angka belakang pada Covid-19 merujuk pada tahun ditemukannya virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 ini.

"Sekarang masih tahun 2021, rasanya tidak masuk akal bila kita telah menemukan varian ataupun virus untuk 2022, kecuali ada yang telah menggunakan mesin waktu," ujar Hery, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/8/2021).

Selain itu, Hery juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak serta merta menelan mentah-mentah informasi yang beredar di media sosial.

"Ya masyarakat ya mesti secara hati-hati menyerap setiap informasi yang masuk. Harus benar-benar dibedakan mana informasi yang berbasis ilmu pengetahuan dan mana informasi palsu," lanjut dia.

Tentang kabar kemunculan varian Covid-22

Mengutip Kompas.com, Selasa (24/8/2021), profesor Kebijakan dan manajemen Kesehatan di City University of New York (CUNY) Bruce Y. Lee memaparkan bahwa istilah Covid-22 muncul dari apa yang disampaikan oleh profesor imunologi di ETH Zurich, Swiss, Sai Reddy, PhD.

Diketahui, Reddy memperingatkan, varian baru Covid yang dapat menimbulkan risiko besar kemungkinan akan muncul pada 2022.

"Covid-22 bisa lebih buruk dari yang kita saksikan sekarang," ujar Reddy dalam laporan The Sun.

Tak hanya varian Covid-22, Reddy juga menggunakan istilah Covid-21.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com