Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Much Ado About Baliho

Kompas.com - 15/08/2021, 17:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ADA saya yang dihebohkan pada masa pagebluk Corona alih-alih mereda malah makin merajela. Ada heboh sumbangsih Rp 2 triliun yang ternyata hoaks.

Ada heboh korupsi bansos yang ternyata bukan hoaks. Ada heboh vaksin mau dijual yang ternyata batal.

Ada heboh berita orang mati ternyata masih hidup mau pun berita orang masih hidup ternyata sudah mati. Ada heboh cat pesawat kepresidenan yang sebenarnya tidak perlu dohebohkan.

Ada pula heboh baliho yang tidak jelas entah kenapa oleh siapa serta untuk apa harus dihebohkan.

Wajar

Lazimnya wajar bahwa baliho dipasang di berbagai pelosok Indonesia tanpa ada yang dihebohkan kecualI baliho ormas yang semula tidak dilarang namun kemudian dilarang bahkan dibubarkan demi tidak menimbulkan kehebohan.

Memang pada hakikatnya baliho tidak perlu dihebohkan sebab hanya merupakan bagian melekat pada sub-bagian marketing yaitu promosi.

Promosi terdiri dari beberapa metode yaitu sales-promosi, personal-selling, publikasi, public relations dan advertising alias periklanan.

Periklanan siap dilakukan melalui beberapa media misalnya media cetak, media elektronik, media daring, media angkasa, media kaos oblong, iklan media luar ruang.

Iklan media luar ruang ukuran kecil disebut poster, yang ukuran besar disebut baliho. Nah, baliho inilah yang dihebohkan terkait pilpres 2024 yang masih lama atau sudah sebentar lagi tergantung bagaimana cara memandangnya.

Sebenarnya masih lama mau pun sudah sebentar lagi tidak perlu dihebohkan selama iklan luar ruang dalam bentuk baliho dibayar oleh sang pemasang iklan dengan uang sendiri yang bukan haram dalam arti bukan hasil rampokan atau korupsi.

Sementara mengenai perlu atau tidak pasang baliho untuk mempromosikan capres tertentu jauh-jauh atau dekat-dekat hari sebelum pilpres 2034 juga tidak perlu dihebohkan sebab sepenuhnya tergantung kehendak dan selera subyektif sang pemasang iklan luar ruang itu sendiri.

Mungkin karena baliho dipajang pada masa PPKM masih diselenggarakan maka ada yang merasa kurang nyaman maka merasa perlu menghebohkannya.

Shakespeare 

Mengenai efektif atau tidaknya baliho juga sulit diukur akibat penentu keberhasilan sebuah upaya promosi tidak tergantung pada satu faktor belaka namun sekaligus beberapa faktor lingkungan semisal lingkungan waktu, tempat, sosial, politik, alam termasuk pagebluk Corona masih bertahan sampai tahun 2024 atau tidak.

Menghebohkan sesuatu bersifat nisbi pada hakikatnya mirip kemubaziran heboh yang dikisahkan oleh pujangga Inggris asal dusun Stratford Upon Avon William Shakesleare di dalam dagelan tradisional Inggris berjudul Much Ado About Nothing yang jika diIndonesiakan bisa menjadi Heboh Mubazir Tentang Sesuatu Yang Sebenarnya Tidak Perlu Dihebohkan!

Mengingat lain Inggris lain Indonesia, maka sebenarnya Much Ado About Baliho tidak perlu dihebohkan di persada Tanah Air Udara tercinta yang sebenarnya sudah cukup berheboh-heboh-ria akibat beraneka-ragam masalah ini. Merdeka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com