Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Ribuan Teripang Terdampar di Pantai Sambas, Ini Kata LIPI

Kompas.com - 17/07/2021, 11:45 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan banyaknya teripang/timun laut terdampar di pantai viral di media sosial Facebook.

Akun yang membagikannya adalah Info Sambas, dengan narasi sebagai berikut:

"Teripang. TKP : Sepanjang Garis Pantai di Jawai"

Video itu memperlihatkan teripang berwarna peach yang terlihat di sepanjang pantai.

Hingga Jumat (16/7/2021) sore, video yang diunggah pada 14 Juli itu telah disukai 138 kali, ditayangkan 10.000 kali, dibagikan 90 kali, dan dikomentari 28 kali.

Sebelumnya, pada hari yang sama, akun itu juga mengunggah link Youtube yang memperlihatkan teripang di pinggir pantai.  

"Jutaan Teripang (holothuroidea) muncul secara misterius di Pantai Venesia, Desa Simpang EmpatKabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Rabu (14/7/2021).
Kemunculan hewan tanpa tulang belakang (invertebrata) ini yang bisa disebut Gamat atau lebih familiar disebut Timun Laut tersebut, merupakan fenomena alam langka yang terjadi usai hujan deras disertai ombak besar di kawasan Pantai Venesia," demikian narasi yang tertulis.

Unggahan itu telah disukai 1.000 kali, dikomentari 78 kali, dan dibagikan ulang 111 kali.

Baca juga: Viral, Video Vespa Segway Elektrik Karya Anak Bangsa, Berharap Bisa Produksi Sendiri tapi Terganjal Biaya


Apa yang menyebabkan teripang-teripang itu terdampar di sepanjang pantai?

Tim Teripang Puslit Oseanografi LIPI (Bioekologi, Penginderaan Jauh dan Oseanografi Fisika) telah melakukan penelitian terhadap teripang yang terdampar di sisi utara Pantai Sambas.

Salah satu koordinator Tim Teripang Puslit Oseanografi LIPI (Bioekologi, Penginderaan Jauh dan Oseanografi Fisika) Ismiliana Wirawati menjelaskan, dugaan kuat penyebab kejadian itu adalah upwelling.

"Dugaan kuat kami sementara terkait peristiwa ini adalah terjadi pergerakan massa air dalam ke permukaan (atau disebut dengan upwelling) akibat gelombang tinggi dan arus kuat di malam tanggal 13 Juli dan pada saat terjadi upwelling tersebut bersamaan dengan perilaku timun laut yang sedang aktif keluar dari liangnya," kata Ismiliana kepada Kompas.com, Jumat (16/7/2021).

Dia menjelaskan, timun laut kelompok Caudinidae yang ditemukan adalah kelompok yang memang memiliki ukuran tubuh dewasa relatif kecil.

Selain itu, timun laut memang memiliki pergerakan yang lambat, termasuk kelompok Caudinidae.

Oleh karena itu, saat malam hari sedang keluar dari liang untuk untuk mencari makan, dan terjadi pergerakan arus naik, maka dengan mudah timun laut akan terangkat ke atas dan kemudian terempas hingga ke pinggir pantai.

Ismiliana mengungkapkan, jenis timun laut belum dapat dipastikan karena analisis hanya berdasarkan rekaman video yang beredar.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com