Tak pengaruhi panas Matahari
Sementara itu, posisi Bumi yang berada titik dari Matahari juga tidak memengaruhi panas yang diterima Bumi.
Sebab, panas dari Matahari terdistribusi ke seluruh Bumi, dengan distribusi yang paling signifikan memengaruhi disebabkan oleh pola angin.
"Mengingat saat ini angin bertiup dari arah selatan yang musim dingin, maka kita akan merasakan suhu yang lebih dingin," ujar Andi.
"Terlebih, diameter tampak Matahari akan terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-rata, yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen," lanjut dia.
Baca juga: Ramai soal Isi Angin Ban Pakai Nitrogen Bisa Bikin BBM Irit, Apa Benar?
Mengutip situs resmi Lapan, Bumi mengalami gerak presisi apsidal, salah satu dari tiga gerak presisi yang disebabkan oleh pergeseran titik apsidal (yakni Perihelion dan Aphelion) terhadap titik pertama Aries.
Kejadian ini mengakibatkan tanggal Perihelion dan Aphelion bergeser satu hari setelah 58 tahun (dengan variasi tanggal hingga dua hari untuk dua tahun yang berdekatan).
Diperkirakan, 4.410 tahun lagi (pada tahun 6430), Perihelion akan bertepatan dengan ekuinoks Maret, sedangkan Aphelion akan bertepatan dengan ekuinoks September.
Di sisi lain, dalam rentang waktu sejak satu dekade terakhir sampai satu dekade mendatang, fenomena Aphelion dan Perihelion terjadi sekitar 13-15 kali, setelah titik balik (solstis) Matahari.
Fenomena ini juga memengaruhi pada durasi panjangnya empat musim di Bumi.
Pada 1248, Perihelion bertepatan dengan titik balik selatan Matahari (saat itu tanggal 15 Desember dalam Kalender Julian), sedangkan Aphelion bertepatan dengan titik balik utara Matahari (saat itu tanggal 15 Juni dalam kalender Julian).
Hal ini menyebabkan durasi musim gugur astronomis di belahan utara (ekuinoks September ke solstis Desember) sama dengan durasi musim dingin astronomis di belahan utara (dari solstis Desember ke ekuinoks Maret).
Demikian halnya dengan durasi musim semi astronomis di belahan utara (dari ekuinoks Maret ke solstis Juni) dan durasi musim panas astronomis di belahan utara (dari solstis Juni ke ekuinoks September).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.