Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Juta Dosis Mendarat di Indonesia, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Vaksin Covid-19 Sinopharm

Kompas.com - 12/06/2021, 11:07 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia menerima satu juta dosis vaksin Covid-19 Sinopharm, Jumat (11/6/2021).

Sinopharm akan digunakan untuk program Vaksinasi Gotong Royong.

Vaksin itu tiba di Indonesia dibawa dengan pesawat angkut Garuda Indonesia yang dikemas dalam 26 isolation box berukuran 110cm x 100cm x 157cm.

Kepala Divisi Ritel dan Pelayanan PT Bio Farma Mahsun Muhammad mengatakan, kedatangan 1 juta dosis vaksin Sinopharm ini akan mendukung ketersediaan 500.000 dosis yang sudah tiba di Indonesia.

Mahsun menyebutkan, kecepatan dari vaksinasi program gotong-royong akan diatur sedemikian rupa sehingga dapat mendukung vaksinasi program pemerintah.

Baca juga: Studi Baru: Dua Suntikan Vaksin Sinopharm Efektif Lebih dari 70 Persen terhadap Covid-19

Berikut 5 hal yang perlu diketahui soal vaksin Covid-19 Sinopharm:

1. Dibuat dari partikel virus nonaktif

Dilansir dari laman WHO, vaksin Covid-19 buatan Sinopharm adalah vaksin berjenis inactivated vaccine yang disebut SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell).

Vaksin berjenis inactivated adalah vaksin yang menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan terhadap virus, tanpa mengambil risiko respons penyakit yang serius.

Vaksin Sinopharm juga merupakan vaksin pertama yang dilengkapi dengan pemantau suhu pada botol vaksin.

Stiker kecil pada botol vaksin akan berubah warna saat vaksin terkena panas, dan memberi tahu petugas kesehatan apakah vaksin tersebut dapat digunakan dengan aman.

2. Telah disetujui WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinopharm.

Melansir Reuters, 8 Mei 2021, WHO menyatakan vaksin Covid-19 buatan Sinopharm aman dan efektif digunakan.

"Ini menambah daftar vaksin Covid-19 yang bisa dibeli COVAX, dan memberi kepercayaan pada negara-negara untuk mempercepat persetujuan regulasi, dan untuk mengimpor serta mengelola vaksin," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Keputusan untuk menyetujui vaksin Sinopharm diambil oleh kelompok penasihat teknis WHO, yang melakukan peninjauan data klinis dan proses manufaktur sejak 26 April 2021.

"Persyaratan penyimpanannya (vaksin Sinopharm) yang mudah membuatnya sangat cocok untuk pengaturan sumber daya rendah," demikian pernyataan WHO.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com