KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak susunan dewan direksi dan komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk pada Jumat (28/5/2021).
Salah satu yang menjadi sorotan adalah Erick menunjuk Abdi Negara Nurdin atau Abdi "Slank" sebagai Komisaris Independen perusahaan telekomunikasi (Telkom).
Hal tersebut menuai kontroversi dan ramai di media sosial. Banyak yang meragukan kompetensi Abdee.
Tak sedikit pula yang menanyakan apa itu perusahaan Telkom imbas diangkatnya Abdee menjadi dewan komisaris di sana.
Telkom itu perusahaan apa? Musik?
— Haryo Kusumo (@HaryoKuus) May 30, 2021
Baca juga: Termasuk Abdee Slank, Ini Daftar Relawan Jokowi yang Jadi Komisaris BUMN
PT Telkom Indonesia Tbk adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta jaringan telekomunikasi di Indonesia.
Dihimpun dari laman resminya, pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52,09 persen dan 47,91 persen sisanya dikuasai oleh publik.
Saham Telkom diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan kode "TLKM" dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan sandi "TLK".
Kegiatan usaha Telkom Group bertumbuh dan berubah seiring dengan perkembangan teknologi, informasi, dan digitalisasi, namun masih dalam koridor industri telekomunikasi dan informasi.
Hal ini terlihat dari lini bisnis yang terus berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya.
Telkom mulai saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 Digital Business Domain, berikut ketiganya:
Baca juga: Alasan Menteri Erick Thohir Angkat Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom
Pada 1961, Pemerintah Indonesia mendirikan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
Namun, seiring perkembangan pesat layanan telepon dan telex, pemerintah mengeluarkan PP No. 30 tanggal 6 Juli 1965 untuk memisahkan industri pos dan telekomunikasi dalam PN Postel: PN Pos dan Giro serta PN Telekomunikasi.
Dengan pemisahan ini, setiap perusahaan dapat fokus untuk mengelola portofolio bisnisnya masing-masing. Terbentuknya PN Telekomunikasi ini menjadi cikal bakal Telkom saat ini.
Kemudian, pada era 1990-an, ada teknologi GSM dan mobile phone di tanah air mengancam keberadaan telepon (fixed line). Revolusi seluler pun dilakukan.
Telkom Indonesia juga melakukan self disruption dengan meluncurkan serta mendirikan Kartu Halo pascabayar pada 1995.