Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Klaim Inggris Turunkan Status Covid-19 Jadi Penyakit Biasa dan Pandemi Berakhir

Kompas.com - 05/04/2021, 10:55 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Di media sosial, sejumlah akun membagikan narasi unggahan yang menyebut bahwa Inggris telah menurunkan status Covid-19 dari penyakit menular yang parah menjadi penyakit menular biasa.

Dalam narasi yang beredar itu, diklaim berasal dari situs resmi Pemerintah Inggris. Disebutkan pula bahwa penurunan status itu karena menganggap virus corona sebagai konspirasi, dan pandemi sudah berakhir.

Setelah ditelusuri, informasi itu keliru sehingga perlu diluruskan.

Faktanya, penurunan status Covid-19 karena Pemerintah Inggris menganggap infeksi virus corona kini telah lebih dipahami dengan pengujian yang memadai dan adanya kesadaran klinis masyarakat yang semakin meningkat.

Narasi yang beredar

Ketika ditelusuri, ada sejumlah akun yang membagikan informasi ini. Ada yang membagikan narasi dengan menautkan link laman Pemerintah Inggris, ada pula yang membagikan tangkapan layar informasi dari percakapan WhatsApp.

Sejumlah akun yang membagikan itu di antaranya, akun ini, ini, ini, dan ini

Tangkapan layar unggahan pesan soal klaim Pemerintah Inggris turunkan status Covid-19 karena bisa diatasi dengan parasetamol.Facebook Tangkapan layar unggahan pesan soal klaim Pemerintah Inggris turunkan status Covid-19 karena bisa diatasi dengan parasetamol.
Berikut narasi lengkap unggahan tersebut:

"File Corona ditutup di Inggris
Cepat
Klasifikasi UK Povid berubah dari penyakit menular yang parah menjadi penyakit menular biasa…

Permainan berakhir 

Pemerintah Inggris menyatakan bahwa penyakit Corona adalah virus yang umum, dan hanya orang yang memiliki masalah lain yang takut akan penyakit itu. Dan itu bisa dilawan dengan pil Parastamol. Tutup file Corona setelah Organisasi Kesehatan Dunia secara resmi terlibat dalam konspirasi melawan kemanusiaan, memaksa mereka untuk mengaku dan mengubah pernyataan mereka, dan perintah akan diarahkan ke semua negara untuk dibuka dan tidak perlu ada jarak sosial dan mengarahkan pemulangan hidup normal

Hari ini, organisasi tersebut menyatakan:

Https://www.gov.uk/guidance/high-consequence-infectious-diseases-hcid

Organisasi Kesehatan Dunia mencapai kesimpulan akhir bahwa pembawa virus Covid 19 dianggap orang yang tidak menular kepada orang lain, kecuali dalam kasus gejala, yang terpenting adalah suhu! Oleh karena itu, tidak disarankan untuk memeriksa yang tidak terinfeksi atau menyimpannya untuk karantina. Dengan demikian, survei nasional dan karantina untuk orang-orang tanpa gejala menjadi tidak berguna dan tidak mempengaruhi penanganan penyakit !!! Strateginya sekarang adalah mencari orang dengan gejala dan bukan pembawa penyakit! Sekarang pandemi telah berakhir dan konspirasi telah terungkap, dan Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan bahwa apa yang terjadi 3 bulan lalu adalah kesalahpahaman.

TDK ADA BISNIS LAGI BANSOS SUDAH TUTUP SEJAK BULAN JANUARI 2021".

Dari rangkaian narasi itu, ada beberapa poin yang perlu diverifikasi, di antaranya klaim bahwa Inggris menurunkan status karena menganggap bahwa virus corona merupakan konspirasi dengan mencatut pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia. Selain itu, soal penurunan status Covid-19 yang ditetapkan Pemerintah Inggris.

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri "Is Covid-19 not included in HCID?" pada mesin pencarian.

Hasilnya, muncul artikel "Was COVID-19 downgraded from being a high-consequence infectious disease?". Artikel ini bersumber dari situs factcheckni.org pada 1 Desember 2020.

Artikel itu memuat verifikasi soal klaim bahwa Pemerintah Inggris menurunkan tingkat Covid-19 dari penyakit menular konsekuensi tinggi (HCID).

Mengutip Factcheckni.org, klaim itu perlu diluruskan. Status Covid-19 diturunkan oleh Pemerintah Inggris pada 19 Maret 2020 karena penyakit ini kini sudah lebih dipahami, pengujian sudah cukup memadai, dan kesadaran klinis masyarakat telah meningkat.

Covid-19 pertama kali diklasifikasikan sebagai HCID di Inggris pada 16 Januari 2020, ketika awal pandemi. Kala itu, Covid-19 disebut sebagai "Virus Corona Novel Wuhan WN-CoV".

Kemudian, status HCID diturunkan oleh Pemerintah Inggris pada 19 Maret 2020.

Ada konteks penting yang hilang atau tidak tercantum dari pernyataan tersebut sehingga bisa menimbulkan penafsiran yang berbeda.

Di Inggris Raya, HCID ditentukan menurut kriteria berkut:

  • Penyakit infeksi akut
  • Umumnya memiliki tingkat fatalitas kasus yang tinggi
  • Mungkin tidak memiliki profilaksis atau pengobatan yang efektif
  • Sering kali sulit untuk dikenali dan dideteksi dengan cepat
  • Memiliki kemampun untuk menyebar di komunitas dan dalam pengaturan perawatan kesehatan
  • Memerlukan respons individu, populasi, dan sistem yang ditingkatkan untuk memastikannya dikelola secara efektif, efisien, dan aman.

Pemerintah Inggris juga memberikan penjelasan mengenai beberapa informasi terkait Covid-19 terhadap kriteria HCID Inggris.

"Sekarang setelah lebih banyak yang diketahui tentang Covid-19, badan kesehatan masyarakat di Inggris telah meninjau informasi terbaru tentang Covid-19 terhadap kriteria HCID Inggris," demikian penyataan Pemerintah Inggris.

"Mereka telah menentukan bahwa beberapa fitur kini telah berubah, khususnya, lebih banyak informasi tersedia tentang angka kematian (rendah secara keseluruhan), dan sekarang terdapat kesadaran klinis yang lebih besar serta uji laboratorium yang spesifk dan sensitif, yang ketersediaanya terus meningkat," demikian pernyataan lanjutannya.

Hingga saat ini, pembatasan di Inggris juga masih diberlakukan karena penyebaran virus corona dan pandemi belum berakhir.

Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran di atas, klaim soal Pemerintah Inggris yang menurunkan status Covid-19 dari penyakit menular parah menjadi penyakit menular biasa karena bisa ditangani dengan parasetamol adalah tidak benar.

Penetapan status penyakit menular konsekuensi tinggi ditetapkan Pemerintah Inggris pada awal pandemi, Januari 2020.

Kemudian, faktanya, penurunan status Covid-19 pada Maret 2020 karena Pemerintah Inggris menganggap infeksi virus corona kini telah lebih dipahami dengan pengujian yang memadai dan adanya kesadaran klinis masyarakat yang semakin meningkat.

Penurunan status ini bukan karena anggapan soal konspirasi, dan tidak ada pernyataan bahwa pandemi di negara tersebut telah berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com