Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Akademisi

Platform publikasi karya akademik dari akademisi Universitas Atma Jaya Yogyakarta untuk khalayak luas demi Indonesia yang semakin maju.

Komunikasi Agresif dan Destruktif Netizen Indonesia

Kompas.com - 30/03/2021, 12:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Caecilia Santi Praharsiwi, MA

TAHUN 2021 baru berjalan selama beberapa bulan, tetapi jagad media sosial Indonesia sudah melahap setidaknya tiga public figure yang diserang oleh netizen Indonesia.

Bulan Januari 2021, Nadin Amizah, musisi indie yang sedang naik daun menjadi topik hangat di Twitter selama kurang lebih satu minggu karena pernyataan kontroversialnya di podcast Deddy Corbuzier.

Ketika bulan Februari belum berakhir, netizen Indonesia kembali punya hajat di akun media sosial Nissa Sabyan dengan mengirimkan pesan-pesan verbal bernada menyudutkan penampilan Nissa.

Netizen menilai penampilan Nissa yang "alim" hanyalah kamuflase dari perilakunya yang "nakal" setelah perselingkuhannya dengan Ayus Sabyan diketahui publik.

Adapun yang sejak Januari sampai sekarang masih terus diserang netizen adalah Dayana. Dayana adalah warga negara Kazakhstan yang tenar di Indonesia setelah berkenalan dengan Fiki Naki, seorang Youtuber Indonesia.

Mereka berkenalan melalui media sosial OmeTV, kemudian berlanjut pada hubungan pacaran jarak jauh dan sering menjadi konten Youtube Fiki Naki. Dayana ikut mendulang manfaat, follower Instagram-nya meningkat pesat dari yang awalnya hanya berjumlah ribuan menjadi 2,2 juta.

Sampai akhirnya permasalahan internal antara Fiki Naki dan Dayana menyulut kemarahan netizen Indonesia yang menyebut Dayana "kacang lupa kulitnya" karena dinilai memanfaatkan Fiki Naki demi meningkatkan popularitas pribadi.

Apa yang kemudian dilakukan netizen Indonesia? Mereka bersatu padu menurunkan jumlah follower Dayana yang tadinya mencapai 2,2 juta menjadi 1,2 juta dalam waktu kurang dari satu bulan. Bahkan kita bisa menemukan siaran live count di youtube untuk memantau perubahan jumlah follower Dayana secara real time. Luar biasa netizen Indonesia!

Komunikasi agresif netizen Indonesia

Kejahilan jempol netizen Indonesia dalam mengomentari figur publik di atas menjadi salah satu wujud dari komunikasi agresif atau verbal aggresiveness.

Ini merupakan komunikasi yang dilakukan seseorang untuk menyerang konsep diri orang lain dengan maksud menimbulkan kesakitan secara psikologis melalui pesan-pesan yang disampaikan secara verbal (Infante & Wigley, 1986).

Komunikasi agresif ini bukanlah ketidaksengajaan, melainkan justru dilakukan secara sengaja atas dasar tidak suka.

Sikap tidak suka ini kemudian memunculkan keinginan memberikan kesakitan pada orang lain dengan cara menyerang karakter (self-concepts), kompetensi, latar belakang, atau penampilan fisik melalui pesan verbal yang bernada pelecehan, ejekan, bahkan ancaman.

Jika dikaitkan dengan komentar bernada negatif yang diterima Nadin Amizah, Dayana, dan Nisa Sabyan kita bisa melihat netizen Indonesia sangat ahli melakukan komunikasi agresif dengan difasilitasi media sosial.

Lebih jauh, mereka tidak hanya berhenti pada produksi pesan-pesan verbal tapi juga mendorong munculnya tindakan kolektif menjatuhkan karir dan popularitas Dayana dengan mengajak unfollow Instagram dan dislike video musiknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com