Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Cukup Tidur Disebut Bisa Kurangi Risiko Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 29/03/2021, 13:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Hal menarik yang ditemukan adalah hubungan antara faktor risiko tidur dan kelelahan dan Covid-19 tidak berbeda secara signifikan menurut spesialisasi.

"Kami tidak mendeteksi interaksi yang signifikan antara usia, jenis kelamin, spesialisasi, atau negara," kata Seidelmann yang juga asisten profesor kedokteran klinis di Columbia University College of Physicians and Surgeons di New York City, dan seorang internis di Rumah Sakit Stamford, Stamford, CT.

Selain risiko 12 persen lebih rendah yang terkait dengan setiap jam tambahan tidur di malam hari, setiap 1 jam tambahan tidur siang dikaitkan dengan peningkatan risiko Covid-19 sebesar 6 persen.

Baca juga: Pola Tidur Tidak Teratur Sebabkan Penyakit Jantung, Kenapa Begitu?

Tidur siang sedikit meningkatkan risiko Covid-19 di 5 dari 6 negara yang termasuk dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Perancis
  2. Jerman
  3. Italia
  4. Inggris Raya
  5. Amerika Serikat.

Sebaliknya, di Spanyol, tidur siang tidak memberikan pengaruh yang signifikan.

Responden penelitian

Penelitian dilakukan dari 17 Juli hingga 25 September 2020. Penulis utama Hyunju Kim, NP, Seidelmann, dan rekan mengidentifikasi petugas kesehatan dari jaringan Survey Healthcare Globus (SHG).

Dari responden, 72 persen adalah laki-laki. Usia rata-rata adalah 48 tahun, dan populasi penelitian adalah 77 persen berkulit putih, 12 persen Asia, 6 persen campuran, 2 persen Kulit hitam, dan 1 persen lainnya.

Dari peserta penelitian, 568 petugas kesehatan melaporkan sendiri menderita Covid-19.

Semua 2.844 peserta menjawab ya untuk pertanyaan tentang "kontak dekat yang signifikan" dengan pasien Covid-19 di tempat kerja mereka.

Baca juga: Ponsel dan Stres Jadi Penyebab Gangguan Tidur Masyarakat Asia Pasifik Selama Pandemi

Makin lelah, risiko makin besar

Petugas kesehatan melaporkan tingkat keparahan kelelahan terkait pekerjaan.

Melaporkan tingkat kejenuhan yang tinggi juga dikaitkan dengan sekitar tiga kali risiko terkena Covid-19 dalam durasi yang lebih lama dan tingkat keparahan yang lebih besar.

Apa yang mendorong hubungan antara masalah tidur, kelelahan, dan risiko lebih tinggi untuk Covid-19 dan Covid-19 yang parah masih belum diketahui.

"Mekanisme yang mendasari hubungan ini tidak jelas, tetapi tidur yang kurang optimal, gangguan tidur, dan stres dapat mengakibatkan disregulasi sistem kekebalan, peningkatan peradangan, dan perubahan hormon seperti kortisol dan melatonin yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi virus," kata Seidelmann.

 Baca juga: Posisi Tidur Mencerminkan Kepribadian, yang Manakah Posisi Tidurmu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com