KOMPAS.com - Perusahaan film asal Amerika Serikat Warner Bros akan merilis semua film terbarunya di layanan streaming HBO Max dan beberapa bioskop di AS pada 2021 mendatang.
Pilihan merilis film di layanan streaming dilakukan mengingat pandemi Covid-19 yang membuat operasional bioskop masih terbatas.
Beberapa film Warner Bros yang akan ditayangkan di HBO Max dan bioskop adalah "Matrix," "Godzilla VS Kong," "In the Heights," "Dune," "The Suicide Squad," "Tom and Jerry," dan "The Conjuring: The Devil Make Me Do It".
Baca juga: Warner Bros. Putuskan Rilis Semua Film Barunya di Bioskop dan HBO Max Tahun Depan
Melansir Warnerbros.com (18/11/2020), sebelum memasuki tahun 2021, perusahaan tersebut mengumumkan bahwa film "Wonder Woman 1984" dapat disaksikan penonton di bioskop seluruh AS dan HBO Max secara bersamaan pada 25 Desember 2020.
Ann Sarnoff, Chair and CEO WarnerMeda Studios and Networks Group mengungkapkan bahwa inovasi untuk merilis film dilakukan agar perusahaan tersebut dapat terus menjangkau para penggemar film melalui media yang berbeda dari sebelumnya.
"Kami menyadari bahwa banyak penonton yang belum bisa sepenuhnya pergi ke bioskop karena pandemi. Sehingga kami menyediakan pilihan bagi penonton untuk menikmati 'Wonder Woman 1984' di HBO Max", ungkap Sarnoff
Rilis film di layanan streaming seperti HBO Max merupakan sebuah alternatif yang dapat diambil oleh Warner Bros.
Terlebih lagi, rilis sejumlah film dari perusahaan Marvel dan James Bond pada 2020 mengalami berbagai penundaan.
Disebutkan, perusahaan dengan pangsa pasar terbesar di dunia ini mampu meraup hingga 2 miliar dollar AS per tahun hanya dari penjualan tiket di Amerika Utara.
Warner Bros pun harus mengantisipasi kerugian dan harus tetap mampu bersaing dengan Walt Disney.
Baca juga: Satu Tahun Dirilis, Disney Plus Punya 73 Juta Pelanggan
Rival perusahaan terbesar Warner Bros tersebut telah mendahului untuk memanfaatkan layanan streaming di Disney+ dengan 74 juta pelanggan di seluruh dunia.
Karena itu, Warner Bros untuk mulai beralih ke layanan streaming seperti HBO Max yang baru memiliki sekitar 9 juta pelanggan dan 29 juta pelanggan lainnya yang memiliki akses layanan streaming di HBO.
Meskipun layanan streaming dapat menjadi solusi, industri bioskop mulai mengkhawatirkan keberlangsungan bisnis mereka di masa depan.
Dikutip dari news.sky.com (4/12/2020), tidak semua bioskop dapat beroperasi kembali. Bahkan, saham Cineworld Group, salah satu perusahaan bioskop terbesar di dunia pun mengalami penurunan sebesar 15 persen.
Pada akhir musim panas, beberapa bioskop seperti di Los Angeles dan New York sempat dibuka. Akan tetapi, melonjaknya kasus pasien positif Covid-19 memaksa 60 persen bioskop di AS menghentikan operasionalnya kembali.
Baca juga: Wonder Woman 1984 Pastikan Dirilis di Bioskop Indonesia 16 Desember
Sementara itu perusahaan jaringan bioskop AMC Entertainment Holding dan Cinemark Holding memprotes rencana Warner Bros tersebut.
Sebab apabila film akan ditayangkan di media streaming bersamaan dengan bioskop maka akan mematikan bisnis bioskop.
Dikutip dari Bloomberg, Adam Aron, CEO AMC akan mendesak Warner Bros untuk membuka dialog dan meminta mengurungkan niatnya tersebut.
Aron, yang menjalankan jaringan teater terbesar, mempertanyakan mengapa studio tersebut membuat keputusan seperti itu ketika perusahaan obat hampir merilis vaksin Covid-19.
Cinemark juga mengatakan Warner Bros belum memberikan rincian apapun tentang rencananya dan mengisyaratkan mungkin tidak akan menayangkan beberapa film studio tersebut.
“Mengingat lingkungan operasi saat ini, kami membuat keputusan pemesanan jangka pendek berdasarkan film demi film,” kata Cinemark.
Baca juga: Siap-siap, Cinema XXI Akan Lakukan Uji Coba Pembukaan Bioskop di 10 Kota Ini
Pemilik teater umumnya menyatakan keinginan studio untuk menahan film baru sampai bioskop dapat dibuka kembali secara luas.
Studio telah menunda banyak film terbesar mereka, tetapi mereka waspada membiarkan blockbuster yang sudah jadi tertunda lama sampai pandemi berakhir.
“Jelas, WarnerMedia bermaksud untuk mengorbankan sebagian besar profitabilitas divisi studio filmnya, dan mitra produksi serta pembuat filmnya, untuk mensubsidi startup HBO Max-nya,” kata Aron dalam sebuah pernyataan email.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.