Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Osteoarthritis, Radang Sendi yang Bisa Terjadi pada Usia Muda

Kompas.com - 16/10/2020, 18:41 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Faktor penyebab primer sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun umumnya dikaitkan dengan faktor usia atau penuaan," ujar Shoifi.

Baca juga: Mengenal Trigger Finger, Radang Sendi Jari yang Bikin Kaku

Sementara, untuk faktor sekunder penyebab osteoarthritis yakni karena post traumatic, obesitas, dan lain-lain.

Berikut rincian faktor sekunder:

  • Usia semakin tua
    Risiko osteoarthritis meningkat seiring bertambahnya usia.

  • Seks
    Wanita lebih mungkin menderita osteoarthritis meski tidak jelas apa alasannya.

  • Kegemukan atau obesitas
    Berat badan yang meningkat menambah tekanan pada sendi yang menahan beban, seperti pinggul dan lutut. Selain itu, jaringan lemak menghasilkan protein yang dapat menyebabkan peradangan berbahaya di dalam dan sekitar sendi Anda.

  • Cedera sendi
    Cedera, seperti yang terjadi saat berolahraga atau karena kecelakaan, dapat meningkatkan risiko osteoartritis. Bahkan, cedera yang terjadi bertahun-tahun yang lalu dan tampaknya sudah sembuh dapat meningkatkan risiko osteoartritis.

  • Tekanan berulang pada sendi
    Jika Anda melakukan aktivitas atau olahraga yang menyebabkan tekanan pada sendi secara berulang, maka kondisi ini dapat meningkatkan terkena osteoathritis.

Oleh karena itu, Shoifi menyarankan agar berolahraga seperti berenang dan bersepeda untuk menguatkan sendi.

"Olahraga yang paling direkomendasikan adalah renang dan bersepeda," ujar Shoifi.

Ia juga mengimbau agar masyarakat melakukan olahraga secara bertahap sesuai kemampuan khususnya di tahap awal dan dilakukan secara rutin.

Baca juga: 3 Makanan Pereda Nyeri Lutut karena Radang Sendi

Gejala dan penyebab osteoarthritis

Ada gejala awal yang terjadi pada seseorang yang mengalami osteoarthritis.

"Gejalanya ada nyeri pada sendi yang terkena, terutama saat naik tangga-turun tangga, jalan jauh, mulai berdiri jalan setelah fase istirahat, kemudian kaku sendi dan bengkak," ujar Shoifi. 

Dilansir dari situs resmi CDC, tidak ada obat atau tindakan khusus untuk mengobati osteoarthritis.

Namun, umumnya dokter akan merekomendasikan kombinasi terapi pada gejala gangguan sendi ini, seperti:

  • Meningkatkan aktivitas fisik
  • Terapi fisik dengan latihan penguatan otot
  • Penurunan berat abdan
  • Pengobatan, termasuk pereda nyeri dan obat resep yang dijual bebas
  • Alat pendukung sendi, misalnya kruk atau tongkat
  • Pembedahan

Selain perawatan ini, orang dapat memperoleh kepercayaan diri dalam mengelola osteoarthritis mereka dengan strategi manajemen diri.

Baca juga: Kunyit, Obati Radang Sendi hingga Cegah Stres Pasca Trauma

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com