Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Burung Mati di Philadelphia, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 11/10/2020, 21:26 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 ekor burung dilaporkan mati atau terluka setelah terbang ke gedung pecakar langit di Philadelphia.

New York Post, 8 Oktober 2020, yang melansir Philadelphia Inquirer , memberitakan, penyebab kematian ribuan burung ini diperkirakan karena kondisi cuaca, ditambah dengan pola migrasi.

Ada tutupan awan rendah pada hari itu yang bersamaan dengan hujan ringan. Kondisi ini bisa saja menyebabkan burung terbang lebih rendah.

"Begitu banyak burung jatuh dari langit. Kami tidak tahu apa yang sedang terjadi," ujar sukarelawan di Audubon Pennsylvania, Stephen Maciejewski (71).

Ia menganggap kejadian ini sebagai bencana.

"Hal seperti ini terakhir kali terjadi pada 1948," lanjut dia.

Sementara itu, seperti dikutip CNN, (8/10/2020), Maciejewski mengatakan, dalam rentang tiga jam pada Jumat (2/10/2020) pagi, ia sudah mengumpulkan 400 burung yang mati.

Ia berharap menemukan beberapa unggas yang mati atau terluka yang perlu dikumpulkan dan dihitung.

Sebab, itu adalah waktu puncak migrasi. Eksperimen ini dilakukannya kembali lima hari kemudian sebagai perbandingan.

Maciejewski juga membuat daftar jalur terbang setiap burung, beserta waktu, dan lokasi dari dampak fenomena ini.

Ia menemukan sekitar 32 burung mati pada satu pagi.

"Ada begitu banyak burung sehingga saya kewalahan," ujar Maciejewski.

Dua jam kemudian, ia menyadari bahwa dirinya membutuhkan bantuan.

Akhirnya, dia menghubungi manajer program konservasi perkotaan untuk Audubon Pennsylvania, Keith Russell.

Mereka dibantu sukarelawan lainnya berhasil mengumpulkan sekitar 400 burung yang mati dan dalam kondisi sekarat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com