Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Covid-19 Disebabkan Bakteri, Bisa Sembuh dalam Waktu 1 Hari

Kompas.com - 06/09/2020, 14:12 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar kabar di media sosial bahwa corona bukanlah sebuah virus melainkan infeksi bakteri. Pasien pun dapat sembuh hanya dalam satu hari.

Dari penelusuran pada data-data badan kesehatan dunia, WHO, informasi tersebut tidak benar.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Amod Kumar melayangkan kabar pada 8 Agustus 2020 di beranda akunnya. Dia menulis bahwa WHO menipu dunia.

Menurutnya, corona bukanlah virus, tetapi infeksi bakteri. Penderita corona dapat sembuh hanya dalam satu hari.

Berikut kabar di berandanya:

"Finally W.H.O. cheated the world ,Corona is not a Virus but a bacterial infection and patients can cure only in one day. See this video and make it viral send to many as possible."

Akun Amod Kumar juga mengunggah sebuah rekaman audio. Suara di rekaman itu menjelaskan bahwa para dokter Italia menemukan corona bukanlah virus, melainkan bakteri yang menyebabkan kematian.

"Dan cara untuk memeranginya, yaitu penyembuhannya, adalah dengan antibiotik, antiradang dan antikoagulan," demikian suara di rekaman tersebut.

Dua akun lain di Facebook juga memuat pesan serupa. Akun Erlinda Claveria pada 16 Agustus 2020 menulis:

"Big Story: Unbelievable! Asymptomatic patients need no isolation ... A complete U turn by WHO. After destroying the economy of the world now a complete U turn!! Finally W.H.O.cheatedd whole world. Corona is not a virus but a bacterial infection and patients can be cure only in a day. See this video and make it viral by sending as many as possible."

Akun Facebook Charlie Ramirez pun menulis hal yang sama pada 26 Agustus 2020.

Penjelasan

Ada tiga hal dalam isi unggahan tiga akun Facebook tersebut yang perlu diluruskan. Pertama, soal corona adalah bakteri, bukan virus.

Kedua, untuk menyembuhkan pasien corona dibutuhkan antibiotik, antiradang, dan antikoagulan. Ketiga, pasien corona dapat sembuh hanya dalam satu hari.

Dalam laman resmi World Health Organization (WHO) dijelaskan bahwa penyakit yang disebutkan virus corona jenis baru (Covid-19) disebabkan oleh virus, bukan oleh bakteri.

Virus corona jenis baru ini berada dalam keluarga virus yang disebut coronaviridae. Antibiotik tidak bekerja melawan virus.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Tren
Istilah 'Khodam' Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Istilah "Khodam" Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Tren
5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

Tren
28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Tren
Profil 10 Stadion yang Menggelar Pertandingan Euro 2024 Jerman

Profil 10 Stadion yang Menggelar Pertandingan Euro 2024 Jerman

Tren
'Wine' Tertua di Dunia yang Ditemukan di Spanyol Mengandung Abu Kremasi Manusia

"Wine" Tertua di Dunia yang Ditemukan di Spanyol Mengandung Abu Kremasi Manusia

Tren
5 Hewan yang Melakukan Kanibalisme Seksual dengan Memakan Pasangannya Sendiri

5 Hewan yang Melakukan Kanibalisme Seksual dengan Memakan Pasangannya Sendiri

Tren
Mengenal Pohon 'Penghasil' Madu Hutan yang Menjulang hingga 88 Meter

Mengenal Pohon "Penghasil" Madu Hutan yang Menjulang hingga 88 Meter

Tren
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko di Libur Sekolah 2024

Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko di Libur Sekolah 2024

Tren
Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Tren
NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

Tren
Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Kapan Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli? Ini Perkiraan Harga dan Cara Belinya

Kapan Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli? Ini Perkiraan Harga dan Cara Belinya

Tren
Warganet Mengeluh Kedinginan di Pagi Hari pada Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Warganet Mengeluh Kedinginan di Pagi Hari pada Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com