Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rincian Skor 9 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi THE World University Rankings 2021

Kompas.com - 05/09/2020, 19:35 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Times Higher Education (THE) kembali merilis pemeringkatan universitas terbaik dunia untuk tahun 2021.

Menyelisik data yang dipublikasi THE World University Rankings 2021, ada sembilan perguruan tinggi Indonesia masuk dalam pemeringkatan dunia.

Dikutip dari laman resminya, THE World University Rankings mencakup hampir 1.500 universitas di 93 negara, berdiri sebagai pemeringkat universitas terbesar dan beragam.

Penyusunan didasarkan pada 13 indikator kinerja yang dikalibrasi dengan cermat dan mengukur kinerja institusi di empat bidang. 

Dalam mengumpulkan dan mempertimbangkan data untuk pemeringkatan universitas dunia, THE World University Rankings menggunakan 13 indikator kinerja yang dikelompokkan dalam 5 (lima) aspek, yakni:

  • Pengajaran (Teaching): yang meliputi lingkungan belajar
  • Penelitian (Research): volume, pendapatan, dan reputasi
  • Kutipan (Citation): pengaruh penelitian
  • Pandangan internasional (International outlook): staf, mahasiswa, dan penelitian
  • Pendapatan Industri (Industry income): transfer pengetahuan.

Baca juga: Daftar Peringkat 10 Universitas Terbaik Indonesia Versi 4ICU

Berikut universitas di Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan THE World University Rankings 2020.

1. Universitas Indonesia

Peringkat 801-1.000 dengan penilaian:

  • Teaching: 37,6
  • Research: 20,7
  • Citation: 15,2
  • Industry income: 84,5
  • International outlook: 51,3

2. Institut Teknologi Bandung

Peringkat 1.000+ dengan penilaian:

  • Teaching: 22,9
  • Research: 16,5
  • Citation: 17,3
  • Industry income: 89,7
  • International outlook: 29,5

3. Universitas Brawijaya

Peringkat 1.000+ dengan penilaian:

  • Teaching: 16,9
  • Research: 8,7
  • Citation: 10,2
  • Industry income: 36,3
  • International outlook: 21,9

4. Universitas Diponegoro

Peringkat 1.000+ dengan penilaian:

  • Teaching: 21,1
  • Research: 10,5
  • Citation: 15,0
  • Industry income: 43,2
  • International outlook: 26,5

5. Universitas Gadjah Mada

Peringkat 1.000+ dengan penilaian:

  • Teaching: 24,2
  • Research: 12,3
  • Citation: 13,1
  • Industry income: 56,7
  • International outlook: 38,4

6. Institut Pertanian Bogor (IPB)

Peringkat 1.000+ dengan penilaian:

  • Teaching: 24,7
  • Research: 10,1
  • Citation: 12,6
  • Industry income: 58,1
  • International outlook: 40,8

7. Universitas Padjadjaran

Peringkat 1.000+ dengan penilaian:

  • Teaching: 22,5
  • Research: 8,6
  • Citation: 14,5
  • Industry income: 40,5
  • International outlook: 22,0

8. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Peringkat 1.000+ dengan penilaian:

  • Teaching: 19,7
  • Research: 12,1
  • Citation: 17,5
  • Industry income: 61,9
  • International outlook: 38,2

9. Telkom University

Peringkat 1.000+ dengan penilaian:

  • Teaching: 12,9
  • Research: 8,5
  • Citation: 22,2
  • Industry income: 33,8
  • International outlook: 15,5

Metodologi

Institusi di seluruh dunia memberi THE World University Rankings 2021 informasi yang kemudian teliti dengan cermat untuk menyusun Peringkat Universitas Dunia.

Di sini, THE World University Rankings 2021 menjelaskan bagaimana menilai data lebih dari 1.500 institusi sehingga menghasilkan pemeringkatan.

THE World University Rankings menggunakan 13 indikator kinerja yang dikelompokkan dalam 5 (lima) aspek seperti yang telah disebutkan di atas.

Pengajaran

Aspek pengajaran bernilai 30 persen yang terbagi dalam lima indikator.

  • Survei reputasi: 15 persen
  • Rasio staf-ke-siswa: 4,5 persen
  • Rasio doktor-ke-sarjana: 2,25 persen
  • Rasio doktor-penghargaan-untuk-staf-akademik: 6 persen
  • Pendapatan institusi: 2,25 persen

Penelitian

Aspek berikutnya yakni penelitian, yang terbagi menjadi tiga pengukuran dan bernilai 30 persen.

  • Survei reputasi: 18 persen
  • Pendapatan penelitian: 6 persen
  • Produktivitas penelitian: 6 persen

Indikator paling menonjol dalam kategori ini dilihat dari reputasi universitas dalam keunggulan melakukan penelitian di antara kampus lain.

Citation

Ketiga, adalah aspek kutipan atau citation yang juga bernilai 30 persen.

Indikator pengaruh penelitian ini dilihat peran universitas dalam menyebarkan pengetahuan dan ide baru.

THE World University Rankings memeriksa pengaruh penelitian dengan menangkap frekuensi rata-rata karya yang diterbitkan universitas dikutip oleh para sarjana secara global.

Kutipan membantu menunjukkan kepada kita seberapa besar kontribusi setiap universitas terhadap jumlah pengetahuan manusia.

Pandangan internasional

Aspek berikutnya adalah international outlook atau pandangan internasional yang memiliki nilai 7,5 persen.

Aspek ini terbagi menjadi tiga penilaian.

  • Proporsi siswa internasional: 2,5 persen
  • Proporsi staf internasional: 2,5 persen
  • Kolaborasi internasional: 2,5 persen

Kemampuan universitas untuk menarik mahasiswa jenjang sarjana dan pascasarjana dari seluruh dunia adalah kunci keberhasilannya di panggung dunia.

Pendapatan industri

Kemudian, aspek yang terakhir adalah pendapatan industri atau industry income.

Aspek ini bernilai 2,5 persen atau yang paling rendah di antara aspek-aspek lainnya.

Kemampuan universitas untuk membantu industri dengan inovasi, penemuan, dan konsultasi telah menjadi misi utama dari perguruan tinggi tersebut.

Kategori ini berupaya untuk menangkap aktivitas transfer pengetahuan dengan melihat berapa banyak pendapatan penelitian yang diperoleh lembaga dari industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com