Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak di Indramayu Jadi Korban Serangan Tomcat, Bagaimana Cara Penanganannya?

Kompas.com - 02/09/2020, 13:53 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Ribuan tomcat disebut menyerang warga Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat sejak sepekan terakhir, tepatnya mulai Kamis (27/8/2020).

Tak hanya menyerang orang dewasa, tomcat juga menyerang anak-anak dan menggigit di bagian mata serta mulut.

Serangan tomcat ini membuat puluhan anak mengalami luka dan bengkak yang terasa panas dan perih jika tersentuh.

Salah satu warga Pabean Udik, Indramayu, Rantinih (20) mengaku tidak tahu penyebab munculnya ribuan tomcat di lingkungannya.

Diketahui, Dinas Kesehatan Indramayu tengah melakukan pengecekan dan mendata para korban gigitan tomcat.

Baca juga: Tidak Memejamkan Mata, Bagaimana Cara Ikan Tidur?

Lantas, seberapa bahayakah tomcat dan bagaimana penanganan yang tepat?

Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)/RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Ismiralda Oke Putranti mengatakan bahwa tomcat atau kumbang penjelajah merupakan jenis serangga yang sering menimbulkan iritasi pada kulit.

"Serangga ini tidak menggigit, namun mengeluarkan cairan tubuh (racun) yang bersifat iritan pada kulit apabila serangga tersebut tergencet atau tidak sengaja tertekan," ujar Oke saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/9/2020).

Ia menambahkan, paparan cairan ini dapat secara langsug maupun tidak langsung (akibat gesekan tangan, baju, handuk atau alat-alat lain yang tercemar) dapat menimbulkan iritasi pada kulit.

Tetapi, gejala dan tanda ini baru akan muncul setelah beberapa jam pasca-terkena cairan serangga tersebut.

Oke menjelaskan, kelainan kulit ini termasuk dermatitis kontak iritan aku lambat atau sering disebut dengan dermatitis venenata.

Baca juga: Bagaimana Cara Gajah Tidur?

Berbeda dengan herpes

Oke mengungkapkan, dermatitis venenata ini terjadi secara tiba-tiba, dan gambarannya mirip dengan herpes zoster/dampa/cacar ular yang secara klinis ditandai dengan bercak kemerahan disertai lenting-lenting berisi cairan yang menggerombol.

Meski begitu, herpes zoster dengan dermatitis venenata memiliki perbedaan.

"Hal yang membedakan dengan herpes zoster adalah, secara umum herpes zoster selalu disertai dengan gejala prodromal yang diawali dengan demam, nyeri sendi dan otot, nyeri seperti ditusuk-tusuk pada area kulit sesuai dengan persarafan tertentu (dermatome) pada satu sisi tubuh," ujar Oke.

Baca juga: Viral Unggahan Penambahan Gula Pasir pada Sampo Bikin Kulit Kepala Bersih dan Sehat, Benarkah?

Tak lama setelah itu, barulah muncul lenting-lenting bergerombol di atasnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Tren
Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Tren
Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Tren
Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Tren
4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

Tren
5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

Tren
Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tren
PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

Tren
Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com