Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Akun di Media Sosial Kena Bajak, Apa yang Harus Dilakukan?

Kompas.com - 20/08/2020, 17:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Biasanya, pelapor akan diminta mengisi nomor ponsel, email, dan password.

Jika berhasil, maka akan muncul tautan yang dikirim ke email pribadi untuk mengaktifkan akun Twitter si korban.

"Jika admin Twitter belum merespons, kita juga bisa meminta sejumlah orang yang kenal atau paham soal Twitter dan personelnya di Indonesia atau menghubungi lembaga seperti SafeNet," kata Yerry.

Baca juga: 6 Cara Membuat Format Tulisan Unik di WhatsApp

Upaya mencegah peretasan akun

Selain itu, Yerry mengungkapkan bahwa untuk mencegah akun kita diretas oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dapat dilakukan dengan mempraktikkan berinternet secara sehat dan aman.

Adapun caranya dengan tidak meng-klik sembarang tautan yang dikirim ke akun atau direct message (DM).

Kemudian, salah satu alternatif lain yang dapat dilakukan guna mencegah akun diretas adalah dengan rutin mengganti password.

"Password setiap beberapa bulan sekali perlu diubah dan memasang dua faktor otentifikasi," kata dia.

"Juga tidak sembarangan koneksi di wifi publik tanpa memakai VPN atau program pengaman," lanjut dia.

Baca juga: Viral Video Siswa Berdiri Saat Upacara Online, Ini Penjelasan Sekolah

Menurutnya, penting untuk menggunakan VPN karena wifi publik rawan penyedotan informasi, sehingga jika tidak pakai VPN data mudah bocor dan tersebar.

Tak hanya itu, Yerry menjelaskan bahwa VPN dengan berbagai jenis layanan juga dapat menggunakan TOR dan sebagainya.

"Intinya layanan atau software tambahan yang akan mengacak paket informasi yang kita kirim keluar," kata Yerry.

Baca juga: Menilik Ketatnya Shalat Jumat di Singapura, Harus Pesan Online

Pemulihan akun

Sementara itu, Yerry menjelaskan bahwa jika akun seseorang sudah diretas dan telah melakukan segala upaya untuk mengembalikan akun tersebut, biasanya pelapor akan diberikan waktu oleh pihak media sosial tersebut untuk memulihkan akun.

"(Untuk pemulihan akun) tergantung pihak Twitter, bisa beberapa hari atau lebih, yang sulit jika akun tersebut sudah diganti informasi pribadinya. Misalnya sudah diganti nomor ponsel, email, dan sebagainya," kata dia.

Jika hal tersebut sudah dilakukan oleh peretas, korban sepenuhnya harus menunggu investigasi phak Twitter.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Microneedling yang Tengah Viral di Media Sosial...

Di sisi lain, Yerry mengungkapkan, peretas atau hacker dapat dilacak terutama alamat dan lokasi koneksinya.

"Semua data tentunya ada di Twitter, tinggal mekanisme legal dan sah untuk memintanya dari pihak yang dianggap berwenang dan terkait," ujar Yerry.

Perlu diketahui, saat dilakukan pengecekan oleh Kompas.com, Kamis (20/8/2020) akun Twitter Pandu Riono, @drpriono sudah kembali normal.

Baca juga: Memprediksi Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Hati-hati Penipuan Atas Nama Gojek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com