Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta dan Update tentang Gempa di Sumba Barat Daya

Kompas.com - 09/08/2020, 09:21 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada sebanyak 217 kali gempa susulan yang terjadi di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 5 Agustus 2020 hingga hari ini, Minggu (9/8/2020).

Sebanyak 6 gempa di antaranya guncangannya dirasakan oleh masyarakat. 

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono merinci jumlah gempa sejak Rabu hingga Minggu ini. 

Pada hari Rabu (5/8/2020) terjadi sebanyak 46 gempa, kemudian Kamis (6/8/2020) terjadi sebanyak 37 gempa, Jumat (7/8/2020) terjadi sebanyak 15 gempa, Sabtu (8/8/2020) terjadi sebanyak 82 gempa, dan Minggu pagi (9/8/2020) terjadi sebanyak 37 gempa.

"Hingga pagi hari ini Minggu 9 Agustus 2020 gempa susulan (aftershocks) yang terjadi sudah mencapai 217 kali, 6 gempa diantaranya guncangannya dirasakan oleh masyarakat, sehingga dalam 5 hari terakhir ini telah terjadi sebanyak 217 kali gempa susulan di Sumba Barat Daya," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/8/2020).

Baca juga: Sejak 5 Agustus, Rentetan Gempa Sumba Mencapai 112 Kali

Berdasarkan data yang dirangkum oleh BMKG ada tiga rentetan gempa tektonik yang signifikan dirasakan oleh masyarakat, antara lain:

  • Gempa pertama, berkekuatan 5 Magnitudo yang terjadi pada pukul 17.17 WIB dengan episenter pada koordinat 9.74 LS, 119.07 BT dan pada kedalaman 10 km.
  • Gempa kedua, berkekuatan 5.5 Magnitudo yang terjadi pada pukul 17.23 WIB dengan episenter pada koordinat 9.94 LS, 119.02 BT dan pada kedalaman 10 km.
  • Gempa ketiga, berkekuatan 5 Magnitudo yang terjadi pada pukul 17.45 WIB dengan episenter pada koordinat 9.90 LS, 119.01 BT dan pada kedalaman 10 km.

Adapun ketiga episenter gempa tersebut terletak di laut pada arah Barat Daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT pada kedalaman 10 km.

"Guncangan rangkaian gempa ini dirasakan paling kuat di daerah Tambolaka yang mencapai skala intensitas IV MMI di mana guncangan dirasakan oleh orang banyak hingga beberapa warga sempat berlarian keluar rumah," ujar Daryono.

Menurut Daryono, kluster distribusi atau sebaran seismisitas gempa susulan ini terkonsentrasi di lepas Pantai Ratenggaro, Sumba Barat Daya.

Sementara itu warga di Waingapu, dan Waikabubak juga merasakan guncangan kuat mencapai skala intensiats III-IV MMI.

Baca juga: Gempa Beruntun di Pulau Sumba, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Sedangkan di Labuan Bajo, Bima, dan Dompu guncangan mencapai skala intensitas III MMI yang dirasakan seakan-akan ada truk lewat.

Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

"Hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," lanjut dia.

Kedalaman gempa

Selain itu, jika dilihat berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, ketiga aktivitas gempa yang terjadi masih berpusat pada kluster rangkaian gempa yang sama yang terjadi sejak 5 Agustus 2020 lalu dengan gempa utama (mainshock) berkekuatan M5,5 pada pukul 15.27.12 WIB.

Gempa saat itu juga dirasakan hampir di seluruh Pulau Sumba seperti di Tambolaka, Waikabubak, Waingapu, dan Waitabula serta di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com