Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Meteor Jatuh di Wilayah Indonesia

Kompas.com - 10/05/2020, 10:04 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim meteor jatuh di beberapa wilayah Indonesia.

Video dan pengakuan sejumlah netizen melihat itu beredar di media sosial Twitter.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memastikan bahwa informasi itu hoaks. Tidak benar ada meteor jatuh di wilayah Indonesia. Video yang beredar merupakan video yang disunting.

Narasi yang beredar

Sejumlah pengguna Twitter mengunggah video yang sama, dengan narasi yang berbeda-beda.

Salah satu narasi yang mengikuti video itu dan viral di media sosial menyebutkan bahwa meteor tersebut jatuh di tiga tempat, yaitu Surabaya, Madura, dan Papua.

Sementara, dari suara yang terdengar dalam video menyebutkan bahwa video itu diambil di Sidosermo, Surabaya.

"Ya Allah Sidosermo Surabaya ya Allah.. Subhanal quddus.. Subhanal quddus.. Subhanal quddus.. Rabbanal quddus.. La ilaha illallah Muhammadar rasulullah...," kata orang dalam video tersebut.

Berikut narasi lengkap yang dibagikan bersama video tersebut, "Meteor jatuh di 3 tempat madura, dan Papua Serta Surabaya Dapat dri grup majelis. hoax atau engga ya??". 

Tangkapan layar video yang menyebut adanya meteor jatuh di beberapa wilayah Indonesia Tangkapan layar video yang menyebut adanya meteor jatuh di beberapa wilayah Indonesia

Pengguna Twitter lainnya, mengaku melihat meteor jatuh di wilayah Karawang.

Unggahan pengguna Twitter yang mengaku melihat meteor jatuh. Lapan memastikan bahwa tidak ada meteor jatuh, tetapi sampah antariksa dan merupakan fenomena yang biasa.Twitter Unggahan pengguna Twitter yang mengaku melihat meteor jatuh. Lapan memastikan bahwa tidak ada meteor jatuh, tetapi sampah antariksa dan merupakan fenomena yang biasa.
Konfirmasi Kompas.com

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin mengatakan, video yang beredar di media sosial merupakan video yang sudah diedit atau disunting.

Menurut dia, dari penelusuran Lapan, ada video-video lain dengan narasi yang berbeda hingga ada yang versi bahasa Inggris.

"Saya terima informasi pertama kali dengan video yang sama di Merauke, kemudian ada lagi yang mengirim video yang sama di Aceh, ada lagi yang mengirim dengan video yang sama di Jawa Timur, macam-macam," kata Thomas saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).

Ia mengatakan, benda yang terlihat pada video itu bukan meteor, melainkan sampah antariksa yang jatuh ke bumi.

Thomas juga memastikan, sampah antariksa itu tidak jatuh di wilayah Indonesia.

"Itu sampah antariksa yang jatuh di suatu tempat, bukan di Indonesia. Tapi saya belum menemukan kejadian persisnya di mana," kata dia.

Sampah antariksa biasanya bekas roket yang meluncurkan satelit. Setelah sekian lama, benda itu menjadi sampah antariksa dan masuk ke atmosfer.

Benda itu akan terbakar dan pecah ketika berada pada ketinggian sekitar 120 kilometer dari Bumi.

Menurut Thomas, serpihan-serpihan yang terbakar di sekitar obyek yang terlihat pada video itu juga menguatkan bukti bahwa benda yang jatuh itu adalah sampah antariksa.

Namun, ia menyebutkan, kecil kemungkinan sampah antariksa jatuh di permukiman warga.

"Kalau kena permukiman sih bahaya, tapi probabilitasnya kecil sekali. Bumi kan luas sekali. Selama ini belum ada kasus sampah antariksa yang jatuh di fasilitas manusia," kata Thomas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com