Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebut Covid-19 Berasal dari Lab Wuhan, Berikut Penjelasan Ahli Terkait Asal Virus

Kompas.com - 02/05/2020, 20:15 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

Hal itu didapat dari wawancara pejabat kedutaan AS yang mengunjungi Institut Virologi Wuhan (WIV) beberapa kali. Meskipun demikian surat kabar itu juga mengakui tidak ada bukti konklusif bahwa lab adalah sumber wabah.

Le Duc, bagaimanapun, melukiskan gambaran berbeda dari WIV.

"Saya telah mengunjungi laboratorium BSL4 baru di Wuhan, sebelum mulai beroperasi pada 2017- ... Ini memiliki kualitas dan keamanan yang sebanding dengan yang saat ini beroperasi di AS atau Eropa," kata dia.

Baca juga: Institut Virologi Wuhan, Laboratorium yang Jadi Sorotan di Tengah Wabah Covid-19

Dia juga menggambarkan pertemuan dengan Shi Zhengli, ahli virologi Cina di WIV yang telah memimpin penelitian ke dalam virus korona kelelawar, dan menemukan hubungan antara kelelawar dan virus Sars yang menyebabkan penyakit di seluruh dunia pada tahun 2003.

"Sepenuhnya terlibat, sangat terbuka dan transparan tentang pekerjaannya, dan ingin berkolaborasi," ujar dia.

Maureen Miller, seorang ahli epidemiologi yang bekerja dengan Shi sebagai bagian dari program penelitian viral yang didanai AS, sependapat dengan penilaian Le Duc.

Dia mengatakan jika teori virus corona melarikan diri dan berasal dari lab Wuhan adalah "teori konspirasi absolut".

Waktu penyebaran virus

Mengenai waktu penyebaran virus, Peter Forster, seorang ahli genetika di Cambridge, membandingkan urutan genom virus yang dikumpulkan pada awal wabah Cina -dan kemudian secara global- dia mengidentifikasi tiga jenis dominan.

Di awal wabah, dua strain tampaknya telah beredar secara kasar pada saat yang sama -strain A dan strain B- dengan varian C yang kemudian berkembang dari strain B.

Baca juga: Peneliti Temukan 3 Varian Virus Corona Penyebab Covid-19, Apa Saja?

Tetapi dalam sebuah penemuan, versi dengan kemiripan genetik yang paling dekat dengan kelelawar coronavirus bukanlah yang paling umum pada awal di kota Wuhan di Cina tengah, tetapi dikaitkan dengan berhamburannya kasus-kasus awal di provinsi Guangdong selatan.

Antara 24 Desember 2019 dan 17 Januari 2020, Forster menjelaskan, hanya tiga dari 23 kasus di Wuhan adalah tipe A, sedangkan sisanya adalah tipe B.

Pada pasien di provinsi Guangdong, bagaimanapun, lima dari sembilan ditemukan memiliki tipe A dari virus.

"Meskipun jumlahnya sangat kecil, frekuensi genom awal hingga 17 Januari tidak mendukung Wuhan sebagai asal daripada bagian lain dari Cina, misalnya lima dari sembilan pasien Guangdong/Shenzhen yang memiliki tipe A," kata Forster.

Belum bisa dipastikan

Gambar selebaran tanpa tanggal yang diambil dan ditingkatkan warnanya di National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Fasilitas Riset Terpadu (IRF) di Fort Detrick, Maryland, AS dan yang disediakan oleh National Institutes of Health (NIH) menunjukkan warna pemindaian mikrograf elektron dari sel apoptosis (biru) yang terinfeksi partikel virus SARS-COV-2 (merah), diisolasi dari sampel pasien (dikeluarkan 24 Maret 2020). EPA-EFE/NIAID/NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH HANDOUT  HANDOUT EDITORIAL USE ONLY/NO SALESNIAID/NATIONAL INSTITUTES OF HEA Gambar selebaran tanpa tanggal yang diambil dan ditingkatkan warnanya di National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Fasilitas Riset Terpadu (IRF) di Fort Detrick, Maryland, AS dan yang disediakan oleh National Institutes of Health (NIH) menunjukkan warna pemindaian mikrograf elektron dari sel apoptosis (biru) yang terinfeksi partikel virus SARS-COV-2 (merah), diisolasi dari sampel pasien (dikeluarkan 24 Maret 2020). EPA-EFE/NIAID/NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH HANDOUT HANDOUT EDITORIAL USE ONLY/NO SALES

Dengan kata lain, masih jauh dari kepastian bahwa Wuhan adalah tempat virus itu pertama kali muncul.

Keadaan pengetahuan saat ini tentang virus corona dan asalnya menyarankan penjelasan yang paling mungkin tetap paling umum.

Baca juga: Epidemiolog: Cuaca dan Geografis Indonesia Tak Signifikan Hambat Penyebaran Corona

Seperti virus corona sebelumnya, virus ini menyebar ke manusia melalui peristiwa alami, titik awal bagi banyak orang dalam komunitas ilmiah termasuk WHO.

Pengujian lebih lanjut di Cina dalam beberapa bulan ke depan pada akhirnya dapat menentukan sumber wabah tersebut. Tetapi untuk sekarang ini masih terlalu dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com