Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Anjlok karena Virus Corona, iPhone Bisa Langka di Pasaran?

Kompas.com - 18/02/2020, 19:15 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis


KOMPAS.com - Mewabahnya virus corona berdampak terhadap produksi ponsel iPhone. Hal itu setelah pabrik-pabrik Apple di China tutup karena virus corona.

Terkait kondisi ini, Apple telah memperingatkan kemungkinan kekurangan pasokan iPhone ke pasar global.

Dikutip dari Guardian, Apple melalui rilis resminya Senin (17/2/2020) menyebut mereka kemungkinan gagal memenuhi target pendapatan kuartalannya sebesar 63-67 miliar dollar US atau sekitar Rp 857-911 triliun karena pasokan iPhone yang terbatas.

Selain itu, permintaan pembelian ponsel mereka juga mengalami penurunan besar di China selama wabah virus corona.

Seperti diketahui, perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu membuat sebagian besar iPhone dan produk lainnya di China.

Penyebaran virus bernama Covid-19 itu telah menyebabkan perusahaan untuk sementara waktu menghentikan produksi dan menutup beberapa toko retail mereka di China.

Namun beberapa toko Apple dibuka kembali pekan lalu dengan jam terbatas.

"Akibatnya, kami tidak berharap bisa memenuhi pendapatan yang kami targetkan untuk kuartal Maret," kata pernyataan pihak Apple.

Baca juga: Samsung Menyusul Apple Menutup Tokonya di China karena Virus Corona

Apple mengatakan sementara semua pabrik iPhone di luar provinsi Hubei, pusat wabah, telah dibuka kembali.

Kekurangan produksi iPhone di China ini untuk sementara waktu akan memengaruhi pendapatan di seluruh dunia.

“Semua toko kami di China dan banyak toko mitra kami telah ditutup. Selain itu, toko yang buka telah beroperasi kunjungan pelangganya rendah," lanjut pernyataan Apple.

CEO Apple, Tim Cook, mengatakan bahwa perusahaan kemungkinan jauh memenuhi target 63-67 miliar dollar AS karena ketidakpastian tentang seberapa dampak virus corona mempengaruhi produksinya.

“Seperti yang bisa Anda lihat dari kisaran (penurunan), mengantisipasi beberapa tingkat masalah di sana. Kalau tidak, kami tidak akan memiliki kisaran 4 miliar dollar AS,” kata Cook pada 28 Januari.

Baca juga: Kenapa Jepang Memiliki Banyak Perusahaan Tertua di Dunia?

Awal bulan ini Ming-Chi Kuo, seorang analis di TF International Securities menyebut bahwa Apple akan dipaksa untuk mengurangi pengiriman iPhone sebesar 10 persen karena wabah virus corona

"Survei terbaru kami menunjukkan bahwa pasokan iPhone sedang dipengaruhi oleh coronavirus dan, oleh karena itu, kami memperkiraan pengiriman iPhone berkurang sebesar 10 persen,” kata Kuo dalam sebuah catatan analis pada 2 Februari.

Apple tidak mengungkapkan berapa banyak iPhone yang dikirimkannya setiap kuartal, tetapi Kuo memperkirakan bahwa perusahaan mengirim sekitar 38 juta selama kuartal pertama tahun lalu.

Ini adalah kedua kalinya dalam setahun bahwa Apple harus mengurangi target pendapatannya karena kekhawatiran di China.

Pada Januari 2019, Apple terpaksa memangkas target pendapatan untuk kuartal pertama fiskal 2019 karena penjualan iPhone yang lemah di negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Memperkenalkan Bayi kepada Anjing Peliharaan

Cara Memperkenalkan Bayi kepada Anjing Peliharaan

Tren
5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com