Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

187 Orang Telah Sembuh, Bagaimana Cara Pasien Virus Corona Dirawat ?

Kompas.com - 31/01/2020, 14:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus baru jenis Novel Corona atau 2019-nCoV merebak pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei, China, sejak awal tahun ini.

Hampir 3 minggu kasus infeksi merebak, hingga saat ini sudah lebih dari 200 orang dinyatakan meninggal akibat virus yang menyebabkan masalah pernafasan, batuk, dan demam ini.

Ribuan orang yang telah terinfeksi, baik di China maupun di 20 negara lainnya yang telah terkonfirmasi, menjalani perawatan khusus di rumah sakit di bawah pengawasan ketat.

Dikutip dari gisanddata, sebanyak 187 pasien dikabarkan telah sembuh dari virus dan kembali sehat seperti sedia kala.

Namun sebagian besar lainnya masih mendapatkan penanganan intensif di bawah dokter dan ahli medis.

Penderita virus ini bisa jadi hanya mengalami gejala ringan dan diharapkan dapat beristirahat dengan cukup.

Sebagaimana SARS dan influenza, virus corona memiliki risiko tertentu bagi mereka yang masih berusia lanjut dan memiliki sakit bawaan sebelumnya.

Namun, hingga saat ini belum ditemukan obat yang pasti untuk menyembuhkan virus corona ini.

Baca juga: Saat Ratusan Pasien Virus Corona di Sejumlah Negara Telah Sembuh...

Perawatan pasien virus corona

Sebenarnya penanganan seperti apa yang pasien-pasien infeksi virus corona dapatkan selama dirawat di rumah sakit?

Lalu apakah penanganan tersebut memang benar efektif untuk menyembuhkannya?

Dilansir dari BBC, penanganan medis di rumah sakit sesungguhnya fokus menyembuhkan gejala-gejala yang timbul di saat sistem imun mereka tengah menghadapi virus yang menyerang.

Ahli Virologi dari University of Nottingham, Prof. Jonathan Ball mengatakan, di rumah sakit, pasien juga diisolasi sehingga virus tidak tersebar lebih luas.

Prof Ball menyebut bantuan untuk memulihkan sistem pernafasan juga dibutuhkan, seperti diberi bantuan oksigen atau dipasang alat ventilator, meskipun kemungkinannnya kecil, sekitar 1:4 kasus.

Ini karena sebagian orang yang terinfeksi virus corona mengalami sejenis pneumonia atau radang pada paru-paru yang menyebabkan sulit bernafas.

Jadi penangan medis bagi pasien virus corona disesuaikan dengan gejala yang timbul atau gangguan kesehatan yang ada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com