Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Wartawan Terbalik di Labuan Bajo, BMKG: Ada Angin Kencang di Perairan Komodo

Kompas.com - 21/01/2020, 16:43 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal pinisi yang mengangkut rombongan wartawan kepresidenan atau wartawan istana terbalik di perairan Labuan Bajo, Selasa (21/1/2020) siang.

Berdasarkan cerita yang dituturkan salah satu penumpang, wartawan Antara, Desca Lidya Natalia, kejadian itu berlangsung dalam waktu yang sangat cepat dan tiba-tiba.

Kapal yang tengah berlayar kembali ke arah pantai dihantam ombak besar yang langsung membalik kapal beserta semua penumpang di atasnya.

"Tiba-tiba kenceng gitu ombak gede, beneran kayak hitungan detik aja langsung terbalik," kata Desca kepada rekannya dalam rekaman percakapan yang tersebar di grup WhatsApp wartawan Kominfo.

Semua penumpang dipastikan selamat, beberapa di antaranya mengalami luka ringan. Namun, banyak peralatan liputan serta barang pribadi penumpang yang hilang dan tak terselamatkan.

"Udah berangkat, ini pas perjalanan pulang. Tiba-tiba anginnya gede, bener-bener terbalik semuanya. Terus tas gue dan isinya, laptop, dompet, dan semua-semuanya entah hilang atau gimana," ujarnya.

Baca juga: Kapal Pinisi yang Tenggelam di Labuan Bajo Milik Hotel Plataran

Konfirmasi kondisi cuaca oleh BMKG

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membenarkan adanya angin kencang yang terjadi di wilayah perairan tersebut seperti diceritakan oleh Desca.

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat, Sti Nenotek mengatakan angin berkekuatan 20 knot sempat terjadi pada pukul 10.00-11.00 WITA selama kurang lebih setengah jam.

"Tadi pagi sekitar jam 10-11 itu memang terjadi angin kencang secara tiba-tiba. Ini berdasarkan pantauan di Stasiun Meteorologi Komodo, angin yang terjadi itu 12-14 knot dan angin kencang tiba-tiba itu mencapai 20 knot," kata dia saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (21/1/2020) siang.

Angin besar itu terjadi di tengah kondisi cuaca Perairan Komodo yang beberapa hari ini terpantau baik, cerah-berawan.

"Kalau berdasarkan cuacanya itu, kondisi cuaca di Labuan Bajo untuk 2-3 hari terakhir ini kondisinya sangat baik, cerah-berawan," sebutnya.

Baca juga: Kunjungan Kerja ke Labuan Bajo, Presiden Jokowi Dua Kali Naik Kapal Pinisi

Kondisi yang baik itu juga mendukung kegiatan pelayaran di perairan sekitar Komodo, sehingga tidak ada larangan yang dikeluarkan.

"Tidak ada larangan berlayar, karena dari kondisi prakiraan yang dimiliki oleh BMKG itu memang di perairan Komodo itu memang layak untuk berlayar," ujar dia.

Hanya saja, ia menjelaskan di wilayah Manggarai Barat memang tengah musim barat atau berangin. Ini ditandai dengan adanya angin kencang dan gelombang tinggi.

"Tetapi angin kencang dan gelombang tinggi itu bisa setiap hari terjadi. Ada saatnya mereka gelombang satu minggu, terus kembali reda," jelasnya.

Pun dengan apa yang terjadi pada pagi hingga siang ini, cuaca yang cerah tiba-tiba dilanda angin kencang pada pagi menjelang siang.

Namun demikian, ia belum memastikan apakah angin besar ini yang membuat Kapal Pinisi kehilangan keseimbangan hingga terbalik di tengah lautan.

Menurutnya ada faktor lain yang juga mungkin menjadi penyebab, misalnya usia kapal yang sudah cukup tua.

Baca juga: Kronologi Karamnya Kapal Pinisi yang Ditumpangi Wartawan Istana di Labuan Bajo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com