Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Ikan Mati Mendadak di New South Wales, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 19/01/2020, 07:24 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ratusan ikan di New South Wales bagian utara ditemukan mati mendadak setelah hujan menyapu abu dan lumpur dari kebakaran ke dalam Sungai Macleay.

Penduduk sekitar menyebut kondisi sungai seperti 'campuran kue berair', memiliki bau vegetasi yang membusuk dan ikan mati.

Melansir The Guardian, ahli ekologi air tawar mengungkapkan bahwa dampak dari matinya ikan-ikan ini mungkin akan dirasakan dalam beberapa dekade mendatang.

Departemen Industri Primer New South Wales telah menerima laporan tentang ratusan dari ribuan ikan yang mati di sungai sejak Desember 2019.

10 hari terakhir

Penduduk setempat mengatakan bahwa dalam 10 hari terakhir, terlihat lebih banyak abu dan lumpur dari lahan kering dan lahan terbakar ke dalam sungai.

Seorang pemancing, Larry Newberry, mengatakan bahwa ia berkendara sejauh 100 kilometer ke George's Creek untuk mensurvei sungai akhir pekan lalu.

"Saya akan mengatakan dari apa yang saya lihat, saya tidak akan terkejut jika ikan-ikan mati setidaknya 100 kilometer dari sungai," tuturnya sebagaimana dikutip The Guardian.

Larry mengaku telah menekuni hobi memancing selama 50 tahun. Sebelumnya, ia tidak pernah melihat kondisi ikan-ikan mati seperti itu.

"Ini akan terjadi di setiap sungai pantai timur yang terdampak kebakaran," kata Larry.

Baca juga: 11,2 Juta Hektar Hutan Australia Terbakar, Koala dan Walabi Terancam Punah

Spesies yang dilaporkan terlihat mati kebanyakan adalah jenis ikan bass Australia, belut, bullhead mullet, yellow-eye mullet, herring, hingga ikan lele. 

Sementara, penduduk di hulu Kempsey di kota Bellbrook, telah menggunakan pompa dan selang yang dipinjam dari pemadam kebakaran untuk mencoba dan mengoksidasi air.

Pendiri Klub Memancing Bellbrook, James Pritchard, mengatakan bahwa hujan yang turun pada Kamis (16/1/2020) telah menaikkan tinggi sungai, tetapi membawa berton-ton puing dan tanah yang mengotori sungai tersebut. 

"Ada lebih banyak abu di sungai saat ini daripada yang pernah saya lihat sebelumnya. Bagian atas sungai tertutupi oleh abu. Air menjadi terlihat seperti campuran kue yang berair. Ini mengerikan," ungkap Pritchard sebagaimana dikutip masih dari sumber yang sama.

Kekurangan oksigen

Sementara, menurut ahli ekologi air tawar dari Charles Sturt University, Prof Lee Baumgartner, mengatakan ikan-ikan telah mati lemas.

Menambahkan abu dan nutrisi ke dalam air mendorong bakteri, yang pada gilirannya menghilangkan oksigen dari air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com