Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta "Underpass" NYIA, Terpanjang di Indonesia hingga Telan Dana Rp 293 Miliar

Kompas.com - 01/01/2020, 09:20 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan jalan bawah tanah (underpass) atau dikenal dengan New Yogyakarta International Airport (NYIA) pada akhir 2019.

Adapun pembangunan underpass itu diharapkan mampu memperlancar arus lalu lintas di wilayah Kulon Progo dan sekitarnya.

Selain itu, underpass NYIA digadang-gadang merupakan jalan bawah tanah terpanjang di Indonesia.

Lalu, apa saja fakta terkait NYIA? Ini rinciannya:

1. Jalan bawah tanah terpanjang

Diketahui, underpass NYIA diklaim sebagai underpass terpanjang di Indonesia dengan panjang sekitar 1,3 km.

Adapun 1,3 km itu terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) sepanjang 1.095 meter serta jalan pendekat arah timur dan barat masing-masing sepanjang 110 meter dan 100 meter.

Dengan panjang tersebut, underpass NYIA diharapkan dapat menghubungkan Purworejo dan Yogyakarta melalui Jalan Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa.

Selain itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga menyampaikan bahwa dengan dibangunnya underpass NYIA ini ditujukan dapat mendorong pertumbahan ekonomi Kabupaten Kulon Progo.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Malam di Yogyakarta dengan Tarif Masuk Tak Sampai Rp 5 Ribu

2. Batasan kecepatan 60 km per jam

Kemudian, bagi pengendara yang ingin melewati jalur ini, sebaiknya tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Sebab, kecepatan maksimal yang disarankan saat melewati underpass ini hanya 60 km per jam.

Adapun informasi itu disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Underpass NYIA, M Syidik Hidayat.

3. Jangan dijadikan tempat berteduh

Hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan jalan bawah tanah NYIA lainnya adalah jalur ini tidak dibenarkan sebagai tempat berteduh.

Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Edo Rusyanto mengimbau agar pengendara dapat mencari tempat berteduh lainnya yang lebih sesuai dan hindari berteduh di bawah underpass.

Menurutnya, berteduh di bawah underpass dapat membahayakan keselamatan pengendara yang singgah.

4. Dioperasikan 20 Desember 2019

Diketahui, jalan bawah tanah ini awalnya dimulai konstruksinya pada November 2018 dan telah rampung diselesaikan pada Desember 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com