Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penyelundupan Satwa Sepanjang 2019, dari Komodo hingga Ayam Aduan

Kompas.com - 25/12/2019, 17:32 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber kompas.com

Para tersangka mengaku telah terlibat jual beli satwa dilindungi sejak 2016. Khusus anakan komodo, mereka menyelundupkan sekitar 40 ekor ke mancanegara.

Anakan komodo tersebut diambil dari habitat alami, di antaranya di Pulau Rinca, NTT.

Berdasarkan pengamatan visual, komodo yang gagal diselundupkan itu berasal dari alam liar di daratan Flores.

Hal itu tampak dari ukuran tubuh yang lebih kecil daripada komodo di pulau-pulau Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat, NTT, seperti di Pulau Komodo, Rinca, Nusa Kode, Padar, dan Gili Motang.

Baca juga: Mengenal Taman Nasional Komodo...

3. Ayam Aduan

Melansir Harian Kompas, 8 Agustus 2019, penyelundupan 88 ekor ayam aduan dari Thailand menggunakan kapal digagalkan tim Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I Belawan di perairan Aceh Tamiang, Minggu (4/8/2019).

Berdasarkan pengakuan awak kapal, ayam-ayam tersebut dibawa menggunakan kapal berbobot 40 gros ton dari Thailand. Kemudian, kapal kecil menjemput di tengah laut.

Penyelundupan ini kian marak karena harga ayam aduan mencapai Rp 180 juta per ekor dan permintaan tinggi. Ayam-ayam tersebut hendak dikirim ke Medan, Jakarta, dan kota lain.

Lima kapal diperkirakan membawa lebih dari 400 ayam aduan bernilai total Rp 70 miliar. Sementara, dari kapal yang tertankap, petugas Lantamal I Belawan menemukan 88 ayam aduan dengan harga mencapai Rp 180 juta per ekor.

Tiap ekor ayam disimpan di kotak kayu kecil bertuliskan nama-nama pengirim dan penerima ayam. Ada juga nomor telepon pengirim dari Thailand dan beberapa tulisan dengan huruf Thailand.

Penyelundupan tersebut melanggar pidana karantina dan kepabean. Selain itu, jenis penyelundupan ayam juga membahayakan kesehatan unggas nasional karena tidak melalui proses karantina.

Ayam juga berpotensi membawa berbagai penyakit.

Baca juga: Bisnis Makanan Kaesang Pangarep, dari Kedai Kopi hingga Kuliner Ayam

4. Burung langka

Burung merak koleksi taman wisata sandakan sabah Malaysia ini menjadi salah satu daya tarik wsiatawan untuk bekrunjung kle lokasi ini pada setiao musim libur akhir pekan atau liburan nasional di Malaysia. Meski setipa pengunjung haru mebayar hingag 15 ringgit namun  wisatawan mengaku puas bisa menikmati aneka satwa dna burung langka di lokasi ini.KOMPAS.com/Junaedi Burung merak koleksi taman wisata sandakan sabah Malaysia ini menjadi salah satu daya tarik wsiatawan untuk bekrunjung kle lokasi ini pada setiao musim libur akhir pekan atau liburan nasional di Malaysia. Meski setipa pengunjung haru mebayar hingag 15 ringgit namun wisatawan mengaku puas bisa menikmati aneka satwa dna burung langka di lokasi ini.

Melansir Kompas.com (17/12/2019), operasi gabungan oleh Balai Pengamanan dan Pengakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum LHK) Wilayah Maluku Papua bersama dengan BKSDA Maluku Seksi Konservasi Wilayah I Ternate dan Polairud Polda Maluku Utara pada 20-29 September 2019 berhasil menemukan upaya penyelundupan burung langka.

Adapun barang bukti yang berhasil diamankan adalah sekitar 85 ekor burung yang dilindungi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com