Lantas, bagaimana edukasi cara membedakan ular yang berbisa dengan ular yang tidak berbisa?
Amir mengungkapkan bahwa terkait penjelasan perbedaan ular yang berbisa dengan tidak berbisa sebaiknya masyarakat dapat bertanya kepada dokter atau akademisi yang paham betul tentang ular, dan tidak dari orang yang sekadar hobi.
Ia mengatakan, cara sederhana untuk membandingkan ular yang berbisa atau tidak di lingkup Indonesia, yakni dengan cara memperhatikan habitatnya.
"Misalnya ada dua ular (berbeda spesies) yang habitatnya berdekatan, weling yang neurotoksin tinggi, dan ular cabe kecil. Keduanya memiliki warna mirip dan hidupnya sama," ujar Amir.
Dari kesamaan atau kedekatan habitat inilah yang kemudian kembali lagi ke pembahasan sebelumnya tentang mimikri.
Baca juga: Mengapa Ular Kobra Tiba-tiba Muncul di Mana-mana?
Sementara itu, Amir mengungkapkan ada dua jenis ular berbisa yang habitatnya di daerah perkotaan atau permukiman, yakni Kobra Jawa (Naja sputatrix) dan Weling (Bungarus candidus).
"Dua ular ini yang biasanya memiliki kemampuan adaptasi pada human modified habitat (persawahan, tegalan, pekarangan)," ujar Amir.
Adapun banyak ular yang adaptif di lingkungan permukiman dikarenakan para ular tersebut mampu beradaptasi dan ada mangsanya, yakni tikus, kodok, dan lainnya.
Selain itu, ular juga menyukai tempat-tempat yang ada celah ruang untuk tempat tinggal.
Hal itu juga didukung dengan tidak adanya predator yang memangsa ular, seperti biawak dan elang.
Sehingga memicu populasi anakan ular lebih tinggi.
Meski begitu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan agar ular tidak masuk ke dalam rumah.
"Bersihkan rumah dengan wangi-wangian yang menyengat, seperti aroma pembersih lantai agar mencegah ular masuk dalam rumah," ujar Amir
Selain itu juga penting untuk tidak meninggalkan makanan yang mengundang tikus.
"Karena menimulkan predator tikus muncul yakni ular," pungkasnya.
Baca juga: Teror Kobra di Sejumlah Daerah, Ini Cara agar Ular Tak Masuk Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.