"Enggak sih. Saat ini enggaklah. Saya begini sajalah, jualan martabak," ujar Gibran kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2017).
Selain itu, saat jelang Pemilihan Presiden 2019, Gibran juga mengaku tidak pernah menjadi tim sukses untuk salah satu pasangan calon.
Baca juga: Staf Khusus Milenial Jokowi, antara Kebutuhan atau Ornamen Politik?
Meski dirinya merupakan anak orang nomor satu di Indonesia, ia meyakinkan tidak ikut perpolitikan nasional.
Sebagai pengusaha, ia dituntut untuk menekuni program coporate social responbility (CSR).
Adapun jika ingin membantu banyak orang, maka pilihan satu-satunya adalah terjun ke dunia politik.
Sebab, politisi dan pejabat publik dapat membuat kebijakan merakyat yang dapat membantu banyak orang.
Ia juga menyampaikan bahwa pengusaha bisa menjadi politikus, namun politikus belum tentu bisa menjadi pengusaha.
"Karena pengusaha yang sukses itu harus ada yang namanya pengembalian ke masyarakat. Jadi harus ada yang namanya pengabdian ke negata dan itu menurut saya sodaqoh," ujar Gibran.
Setahun kemudian, Gibran resmi mendaftar sebagai calon wali kota Solo pada ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Ia juga telah mengadakan orasi politik di halaman kantor DPD PDIP Jawa Tengah.
Usai pendaftaran menjadi calon wali kota, sang ayah, Jokowi pun memberikan pesan khusus kepada anak sulungnya.
"Banyak dapat saran dari Bapak. Ya, intinya harus ikhlas," ujar Gibran.
Baca juga: Melihat Peluang Gibran di Pilkada Solo 2020...
(Sumber: Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado, Ihsanuddin | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Micahel Hangga Wismabrata)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.