Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Penting Nikel dari Indonesia hingga Pelarangan Ekspornya Digugat Uni Eropa?

Kompas.com - 13/12/2019, 16:07 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

Dikutip dari situs Kementerian Perindustrian, nikel adalah salah satu jenis logam.

Logam ini memiliki julukan "the mother of industry", artinya merupakan tulang punggung yang mendukung sektor industri lainnya, misalnya otomotif.

Nikel terutama digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja anti karat (stainless steel).

Dikutip dari buku "Nikel Indonesia", produk akhir nikel sangat banyak dikonsumsi untuk pembuatan stainless steel, yaitu sebesar 6,9 persen.

Kemudian sebanyak 10 persen digunakan untuk logam paduan nonbesi. Lalu, sebesar 7 persen untuk pelapisan logam (plating), 6 persen untuk pembuatan baterai dan lain-lain.

Selanjutnya, sebanyak 5 persen untuk logam paduan besi, serta 3 persen digunakan untuk pengecoran.

Sehingga, jika industri otomotif berkembang, permintaan nikel turut meningkat. Jika pembangunan massal terjadi, permintaan nikel tinggi.

Baca juga: Larangan Ekspor Bijih Nikel dan Nasib Suram Industri Baja Eropa

Sejarah pertambangan nikel di Indonesia

Berdasarkan publikasi dari Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), sejarah pertambangan nikel di Indonesia dimulai pada 1901.

Saat itu, Kruyt, seorang berkebangsaan Belanda, meneliti bijih besi di pegunungan Verbeek, Sulawesi.

Kemudian, pada 1909, EC Abendanon, juga ahli geologi berkebangsaan Belanda menemukan bijih nikel di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Penemuan ini dilanjutkan dengan kegiatan eksplorasi pada tahun 1934 oleh Oost Borneo Maatschappij (OBM) dan Bone Tole Maatschappij.

Di Soroako, pada 1937, seorang ahli geologi bernama Flat Elves melakukan studi mengenai keberadaan nikel laterit.

Pada 1938, dilakukan pengiriman 150.000 ton biji nikel menggunakan kapal laut oleh OBM ke Jepang.

Namun, baru 30 tahun kemudian yakni pada 1968 diterbitkan Kontrak Karya (KK) untuk penambangan nikel laterit kepada PT International Nickel Indonesia (INCO) dengan area di beberapa bagian Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Wilayah itu di antaranya termasuk Soroako dan Pomalaa.

Saat ini, seluruh saham PT INCO sudah diambil alih oleh perusahaan pertambangan nikel dari Brasil dan berubah nama menjadi PT Vale Indonesia.

BUMN yang juga memiliki lokasi pertambangan nikel yang luas adalah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau ANTAM.

Lokasi tambangnya terdapat di Pulau Sulawesi dan Halmahera. 

Baca juga: Tertarik Nikel Indonesia, JBIC Siapkan Dana Abadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

Tren
Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com