Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilihan 7 Pemuda Jadi Staf Khusus Presiden, Ini Kata Para Politisi

Kompas.com - 22/11/2019, 15:46 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Roy Suryo memberikan apresiasi pada pemilihan tujuh pemuda sebagai bagian dari Staf Khusus Presiden Jokowi.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Olahraga era Kabinet Indonesia Bersatu II ini pada Kamis (21/11/2019) malam.

"Saya kali ini mengapresiasi langkah Presiden karena memang kebutuhan ke depan memerlukan sosok-sosok muda, berlatar belakang pendidikan dan karier yang jelas, meski beberapa di antaranya tidak bisa dilepaskan dari siapa orangtuanya mereka," kata Roy melalui pesan WhatsApp.

Pemilihan ini dilihatnya jauh lebih baik daripada pemilihan Ahok menjadi petinggi BUMN strategis oleh Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu sebelumnya.

Ketujuh sosok Staf Khusus Presiden yakni Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke), Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tunarungu), Gracia Billy Yosaphat Membrasar (Pemuda asal Papua, peraih beasiswa kuliah di Oxford), Aminuddin Ma'ruf (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII), dan Andi Taufan Garuda (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha).

Baca juga: Daftar 13 Staf Khusus Presiden, dari Milenial, Politisi hingga Aktivis

Presiden Joko Widodo memperkenalkan 7 orang yang menjadi staf khususnya. Pengumuman itu dilakukan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11/2019).KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Joko Widodo memperkenalkan 7 orang yang menjadi staf khususnya. Pengumuman itu dilakukan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11/2019).

Apresiasi itu diberikan lantaran tujuh sosok milenial yang dipilih dianggap merepresentasikan keberagaman juga memberikan tempat untuk teman-teman penyandang disabilitas.

"Selain juga menimbang latar belakang Bhinneka Tunggal Ika, termasuk asal daerah masing-masing, diberi kesempatannya sosok difabel sebagai salah satu stafsus beliau patut diapresiasi," ujarnya.

Menurut mantan anggota DPR RI ini, para pemuda patut diberi kesempatan untuk memegang peran yang besar karena masa depan bangsa nantinya ada di tangan mereka.

Untuk itu, sudah sewajarnya Presiden memberikan kesempatan besar ini kepada tujuh pemuda yang sudah ia pilih.

Meskipun begitu, Roy memberikan catatannya terkait keberadaan mereka di lingkaran kerja RI-1.

"Stafsus ini pasti akan 'menggemukkan' jajaran di sekitar Presiden, di samping masih ada para menteri, wamen, staf KSP, dan sebagainya yang mana kesemuanya juga menjadi beban negara," jelas Roy.

Saat ini terdapat 13 staf khusus kepresidenan, tujuh di antaranya adalah para pemuda yang namanya diumumkan pada Kamis (21/11/2019) sore.

Sementara enam yang lain adalah Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, Arif Budimanta, Diaz Hendropriyono, Dini Shanti Purwono, dan Fadjroel Rachman.

Baca juga: Menilik Latar Belakang Pendidikan 7 Staf Khusus Milenial Jokowi...

Catatan yang sama juga disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Partaonan saat dihubungi, Jumat (22/11/2019).

"Saya simpatik dan mengapresiasi bahwa yang diangkat adalah kalangan milenial. Namun, tentu perlu penjelasan terkait tugas dan fungsi yang akan mereka emban. Sebab, di luar mereka, sudah banyak pembantu presiden lainnya," kata Saleh.

Banyaknya orang di sekitar Presiden yang membantu kerjanya dinilai tidak akan membuat kerja berjalan efektif. Sebaliknya, tugas dan fungsi dari masing-masing malah dipertanyakan.

"Kalau sekarang ditambah dengan staf khusus kepresidenan, silakan dinilai sendiri apakah itu efisien atau tidak," sebutnya.

Terlepas dari semua itu, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini tetap memberikan dukungan kepada semua pemuda yang terpilih agar dapat bekerja dengan maksimal.

"Selamat bekerja, semoga benar-benar mangkus dan sangkil sesuai dengan harapan masyarakat," ujar Roy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com