KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Roy Suryo memberikan apresiasi pada pemilihan tujuh pemuda sebagai bagian dari Staf Khusus Presiden Jokowi.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Olahraga era Kabinet Indonesia Bersatu II ini pada Kamis (21/11/2019) malam.
"Saya kali ini mengapresiasi langkah Presiden karena memang kebutuhan ke depan memerlukan sosok-sosok muda, berlatar belakang pendidikan dan karier yang jelas, meski beberapa di antaranya tidak bisa dilepaskan dari siapa orangtuanya mereka," kata Roy melalui pesan WhatsApp.
Pemilihan ini dilihatnya jauh lebih baik daripada pemilihan Ahok menjadi petinggi BUMN strategis oleh Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu sebelumnya.
Ketujuh sosok Staf Khusus Presiden yakni Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke), Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tunarungu), Gracia Billy Yosaphat Membrasar (Pemuda asal Papua, peraih beasiswa kuliah di Oxford), Aminuddin Ma'ruf (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII), dan Andi Taufan Garuda (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha).
Baca juga: Daftar 13 Staf Khusus Presiden, dari Milenial, Politisi hingga Aktivis
Apresiasi itu diberikan lantaran tujuh sosok milenial yang dipilih dianggap merepresentasikan keberagaman juga memberikan tempat untuk teman-teman penyandang disabilitas.
"Selain juga menimbang latar belakang Bhinneka Tunggal Ika, termasuk asal daerah masing-masing, diberi kesempatannya sosok difabel sebagai salah satu stafsus beliau patut diapresiasi," ujarnya.
Menurut mantan anggota DPR RI ini, para pemuda patut diberi kesempatan untuk memegang peran yang besar karena masa depan bangsa nantinya ada di tangan mereka.
Untuk itu, sudah sewajarnya Presiden memberikan kesempatan besar ini kepada tujuh pemuda yang sudah ia pilih.
Meskipun begitu, Roy memberikan catatannya terkait keberadaan mereka di lingkaran kerja RI-1.