Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Diidap oleh Orang Indonesia, Ini 5 Hal Penyebab Penyakit Asma

Kompas.com - 27/10/2019, 19:00 WIB
Mela Arnani,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesulitan bernapas adalah salah satu gangguan kesehatan yang cukup menyebalkan. Pasalnya, ketika kita sulit bernapas, banyak kegiatan jadi terbengkalai.

Di antara banyak gangguan pernapasan, penyakit asma salah satu yang menjadi banyak perhatian orang. Itu karena asma merupakan penyakit kronis bersifat episodik, artinya dapat datang dan pergi.

Dengan kata lain, penyakit ini punya episode "kambuhan". Kabar buruknya lagi, tak ada obat pasti bagi penyakit ini.

Dilansir dari lung.org, meski tidak ada obat asma, namun penyakit ini dapat dikelola dan diobat sehingga penderita dapat hidup normal.

Sebagian besar penderita asma mengalami tegang di dada, batuk atau mengi.

Kombinasi genetika dan eksposur terhdap unsur-unsur tertentu dilingkungan menempatkan orang pada risiko terbesar terkena penyakit asma untuk pertama kalinya.

Asma membutuhkan diagnosis profesional kesehatan dan pemantauan sepanjang hidup.

Baca juga: Lawan Asma, Zaskia Adya Mecca Sedih Nebulizer Langka di Puskesmas

Perawatan yang diberikan akan ditentukan berdasarkan tingkat keparahan seseorang terhadap penyakit ini.

Untuk mendiagnosisnya, dokter akan mengevaluasi gejala dan meminta riwayat kesehatan lengkap seseorang.

Setelah itu akan dilakukan pemeriksaan fisik dan melihat hasil tes tersebut.

Perawatan kesehatan secara rutin dapat membantu mengendalikan penyakit asma.

Diberitakan sebelumnya, dokter spesialis paru, Budhi Antariksa menyampaikan, setiap penderita asma biasanya telah mengetahui gejala saat serangan asma datang.

Ciri-cirinya, saat tenggorokan mulai gatal, nyeri dada dan batuk.

Ketika merasakan ciri-ciri tersebut, penderita asma dapat langsung menyemprotkan obat pelega napas yang dibawanya, sebelum mengi atau nafas berbunyi "ngik ngik" timbul.

Penderita asma disarankan membawa obat pelega napas kapan pun dan kemana pun bepergian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

Tren
Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Tren
Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi 'Online'

Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi "Online"

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Tren
Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com