Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Diwaspadai, Kenali Gejala dan Cara Cegah Darah Tinggi

Kompas.com - 26/10/2019, 20:02 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau disebut sebagai hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering diwaspadai oleh banyak orang. Pasalnya, gangguan kesehatan ini sering diikuti oleh berbagai penyakit lainnya.

Hipertensi sendiri adalah kondisi umum di mana aliran darah pada arteri mengalami tekanan yang terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit jantung.

Tekanan jantung diukur dari jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan jumlah resistensi untuk darah mengalir ke arteri.

Semakin banyak darah dipompa oleh jantung dan semakin sempit arteri, semakin tinggi pula tekanan darah.

Baca juga: Pengobatan Darah Tinggi dan Diabetes Paling Banyak Serap Biaya

Gejala dan penyebab

Kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki tanda atau gejala apa pun.

Sebagian kecil orang dengan tekanan darah tinggi dapat mengalami sakit kepala, napas pendek atau hidung berdarah.

Namun, tanda-tanda ini tidak spesifik dan biasanya tidak terjadi hingga tekanan darah tinggi telah mencapai tingkat yang mengancam nyawa atau sangat parah.

Melansir dari laman mayoclinic.org, ada dua jenis hipertensi atau tekanan darah tinggi sebagai berikut:

  1. Hipertensi Primer
    Untuk kebanyakan orang dewasa, tidak ada penyebab yang diidentifikasi sebagai penyebab tekanan darah tinggi. Jenis penyakit hipertensi primer umumnya berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu selama bertahun-tahun.
  2. Hipertensi Sekunder
    Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi disebabkan oleh kondisi tertentu yang mendasarinya. Hipertensi jenis ini disebut sebagai hipertensi sekunder, yang cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer.
    Beragam kondisi dan pengobatan dapat menyebabkan penyakit ini, termasuk:
  • Sindrom obstructive sleep apnea
  • Masalah ginjal
  • Tumor kelenjar adrenal
  • Masalah tiroid
  • Kecacatan tertentu sejak lahir (congenital) pada pembuluh darah
  • Pengobatan tertentu, seperti pil KB, penghilang rasa sakit, dan beberapa obat-obatan resep
  • Obat-obat ilegal

Faktor risiko

Hipertensi juga dapat terjadi karena banyaknya faktor risiko sebagai berikut:

  • Usia
  • Riwayat keluarga
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Tidak aktif secara fisik
  • Merokok
  • Kelebihan garam (sodium)
  • Kekurangan potassium
  • Stres
  • Mengonsumsi alkohol
  • Kondisi kronis tertentu

Baca juga: 16 Makanan Penurun Darah Tinggi di Sekitar Kita

Cara Mengatasi

Untuk menurunkan risiko atau menyembuhkan hipertensi, hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah gaya hidup agar dapat mengontrol tekanan darah tinggi.

Beberapa perubahan gaya hidup tersebut dapat terdiri atas:

  • Mengonsumsi makanan-makanan yang sehat untuk jantung dengan kandungan garam rendah
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur
  • Menjaga berat yang sehat atau mengurangi berat badan apabila kelebihan berat badan (obesitas)
  • Membatasi alkohol yang diminum

Namun, terkadang, perubahan gaya hidup belum cukup. Seringkali diperlukan obat-obat tertentu yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi hipertensi.

Biasanya pemberian obat ini bergantung pada ukuran tekanan darah dan masalah-masalah kesehatan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com