Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Larang Iklan Minuman Manis, Perlukah Diikuti Indonesia?

Kompas.com - 14/10/2019, 12:08 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Diabetes di Indonesia

Mengenai angka penderita diabetes di Indonesia, pada 2030, Indonesia diprediksi masih berada dalam posisi 5 besar negara dengan penderita diabetes terbanyak.

Dari data yang diungkapkan pada awal tulisan ini, menurut Tan, sebagian besar penderita diabetes tidak sadar bahwa dirinya menderita diabetes.

"Dan separuh yang sudah tahu justru hanya 1/3 saja yang berobat dan mereka punya kontrol gula darah yang baik," ujar Tan.

Mengenai tingginya angka penderita diabetes di Indonesia, menurut Tan, ada peran iklan minuman manis yang melakukan promosi produk.

Apalagi, saat ini pemasarannya juga menggunakan jasa endorser, influencer, dan melayani pembelian secara online.

Dengan demikian, ia berharap pemerintah dan masyarakat Indonesia mampu meningkatkan literasi gizi agar dapat mengendalikan kadar gula dalam tubuh.

"Semua harus dijalankan serempak, karena sudah darurat. Selagi literasi itu digembleng, itu sabotase-sabotasenya juga harus ditertibkan," kata dia.

Menurut dia, upaya ini bisa dilakukan secara masif ke pihak sekolah, siswa, dan para penjual.

"Manusia adalah tujuan bagi dirinya, bukan sarana bagi kepentingan yang lain. Itu etika moral filsafat. Enggak salah jadi pengusaha, tapi jadilah pengusaha yang punya itikad baik," ujar Tan.

"Bukan demi cari untung lalu memanfaatkan kecanduan rakyatnya," kata dia.

Pengaruh iklan minuman manis

Mengenai iklan minuman manis, Tan mengatakan, ada pengaruh yang sangat kuat dari iklan tersebut untuk mendorong masyarakat mengonsumsi produk minuman tersebut.

Ia menilai, ada 3 dorongan dalam iklan minuman manis, yakni unsur ceria dan menyegarkan, agar sama dengan yang ada di iklan, dan kekinian.

Tak hanya itu, potensi ajakan iklan minuman manis juga dikemas dengan jingle atau yel-yel produk agar menarik konsumen.

"Prinsip iklan adalah subliminal hipnosis, bikin orang hapal mulai dari warna, kemasan, hingga musiknya. Dan itu yang mendorong perilaku orang dalam mengambil keputusan," ujar Tan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Tren
Wabah Infeksi Salmonella Merebak di AS, FDA Tarik Produk Mentimun

Wabah Infeksi Salmonella Merebak di AS, FDA Tarik Produk Mentimun

Tren
Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Tren
Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Tren
Teringat Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Beri Bantuan Hukum Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Teringat Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Beri Bantuan Hukum Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Jadwal Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha 2024

Jadwal Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha 2024

Tren
Profil Ilham Habibie, Direkomendasikan Maju Pilkada Jabar oleh Nasdem

Profil Ilham Habibie, Direkomendasikan Maju Pilkada Jabar oleh Nasdem

Tren
Curhat Jokowi, Mengaku Bingung Saat Cari Tempat Makan di IKN

Curhat Jokowi, Mengaku Bingung Saat Cari Tempat Makan di IKN

Tren
Benarkah Jokowi Melarang Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024?

Benarkah Jokowi Melarang Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024?

Tren
Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Tren
Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Tren
Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Tren
Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Tren
Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Tren
Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com