Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bagas, Ubah Trauma Bullying Jadi Dua Novel

Kompas.com - 13/10/2019, 18:33 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

"Nah yang sering denger dari orang-orang, ngapain sih nulis-nulis gitu, alay banget, semua aja di-posting. Nyari perhatian," kata Bagas.

"Saya cuma bisa nulis dan mengutarakan apa yang saya rasakan. Saya enggak mau berhenti, saya ingin jadi penulis," sambungnya.

Seiring berjalannya waktu, Bagas membuat akun baru di Wattpad dengan nama samaran "Adaptasi".

Dengan akun baru yang anonim itu, Bagas kemudian membuat cerita baru berjudul "Dalam Diam".

Hasilnya, cerita itu pun banyak yang membaca dan menjadi bacaan wajib di mading sekolah.

Baca juga: Tak Melulu Serius, Milenial UNS Bahas Kesehatan Mental Lewat Seni

"Sempat pas waktu itu saya upacara di barisan ketiga, ada temen yang nyamperin dan bilang eh elu yang tulisannya jelek, coba nih baca tulisannya Adaptasi," tuturnya.

Mendengar ucapan itu, Bagas mengaku sedih sekaligus senang.

Ia senang teman-temannya bisa menyukai karyanya, meski harus memakai nama samaran. Bagas menuturkan bahwa ia merasa lega ketika menyalurkan perasaannya dengan menulis.

"Kertas itu kaya temen cerita saya dan ternyata itu wow, mengurangi beban pikiran juga," ujar dia.

Titik Balik

Mahasiswa Sosiologi UNS itu menyebutkan bahwa titik baliknya adalah ketika ada sebuah penerbit yang menghubunginya.

Awalnya, Bagas sempat ragu dan mempertanyakan penerbit itu.

"Waktu itu justru saya kira bohong, penerbit itu nipu. Mana ada orang yang mau menerbitkan karya-karya saya di tengah orang-orang di sekitar aja gak ada yang suka," tutur Bagas.

Akan tetapi, setelah bertemu dengan pihak penerbit, Bagas pun menyetujuinya.

Sejak saat itu, respons orang di sekitarnya pun mulai berubah.

"Bahkan tetangga sekali pun yang enggak mau nyapa bapak ibu saya malah sering main ke rumah dan nanya gimana sih parenting yang bener," kata Bagas.

Bagas mengatakan bahwa orang yang memiliki pengalaman seperti dirinya terkadang harus melakukan gebrakan dan pembuktian.

"Pembuktian saya adalah berkarya," tegas dia.

Ia pun bersyukur karena teman-temannya di Solo saat ini banyak yang mendukungnya.

Kini, Bagas Ali Prasetyo telah menjadi sosok yang banyak menginspirasi orang. Ia kerap diundang untuk mengisi acara di berbagai daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com