Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kremian akibat Makan Parutan Kelapa? Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 12/10/2019, 08:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ada banyak mitos yang muncul di masyarakat seputar kesehatan. Salah satunya adalah mitos bahwa makan parutan kelapa bisa menyebabkan kremian.

Kremian dalam masyarakat dipahami sebagai kondisi cacingan di mana dari anus si kecil muncul cacing kecil-kecil yang bentuknya mirip dengan parutan kelapa.

Hal itulah yang kemudian banyak membuat orang berpikir bahwa kremian disebabkan oleh makan parutan kelapa.

Lantas benarkah parutan kelapa bisa menyebabkan kremian?

Menurut dr. Marlyn Cecilia Malonda, SpA, kremian merupakan penyakit cacingan yang disebabkan oleh cacing kremi berukuran kecil sekitar 2-13 mm yang bisa masuk ke dalam pencernaan manusia.

Terkait benarkah makan parutan kelapa menyebabkan seorang anak kremian, Marlyn mengatakan hal tersebut hanyalah mitos belaka.

“Mitos atau fakta, jawabannya mitos saja,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (10/10/2019).

Akan tetapi dokter yang berpraktik di RS Mayapada Tangerang ini menyebutkan, hal tersebut bisa saja terjadi apabila kelapa parut yang dikonsumsi terkontaminasi telur cacing kremi.

“Penularan cacing kremi bisa melalui sentuhan langsung dengan kulit atau benda atau makanan yang terkontaminasi cacing kremi,” kata dia.

Cacing kremi, disampaikannya keluar dari anus pada malam hari untuk meletakkan telurnya pada lipatan kulit sekitar anus.

Akibatnya, orang yang terinfeksi cacing kremi, dengan tidak sengaja menggaruk area anus sehingga telur cacing akan berpindah ke jari tangan.

Saat jari tangan seseorang terkontaminasi telur cacing dan memegang orang lain, benda atau makanan maka telur cacing kremi bisa berpindah dan menyebabkan orang lain ikutan terpapar telur cacing tersebut.

Baca juga: Anak Elvy Sukaesih Idap Skizofrenia, Kenali Penyebab dan Mitos Seputarnya

Gejala dan penanganan

Adapun gejala yang timbul pada seorang anak yang terinfeksi kremian, disebutnya antara lain gatal pada bagian pantat (anus) terutama pada malam hari, timbul ruam dan perih karena iritasi sering digaruk serta timbulnya nyeri perut dan mual.

Sementara untuk pencegahannya agar tidak mengalami kremian, cara yang termudah yakni penerapan hidup sehat.

Di antaranya adalah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah mengganti popok, atau memegang benda kotor di toilet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Tren
Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU yang Bakal Pimpin Perusahaan Tambang NU

Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU yang Bakal Pimpin Perusahaan Tambang NU

Tren
Media Asing Soroti Jejak Wanita Penjaga Hutan di Aceh, Pakai Keramahan untuk Cegah Deforestasi

Media Asing Soroti Jejak Wanita Penjaga Hutan di Aceh, Pakai Keramahan untuk Cegah Deforestasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com