KOMPAS.com – Puluhan ribu masyarakat Ambon yang terpaksa tinggal di pengungsian akibat gema bermagnitudo 6,5 di kedalaman 10 kilometer, pada 26 September 2019 kini membutuhkan sejumlah bantuan.
Sejumlah bantuan yang urgensinya sangat tinggi saat ini disebutkan dalam keterangan tertulis dari Plh. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, Sabtu (28/9/2019) sore.
“Hingga saat ini kebutuhan mendesak yang dibutuhkan untuk para pengungsi maupun korban luka-luka meliputi tenda, terpal, makanan dan minuman, makanan bayi, makanan instan, obat-obatan, popok bayi, pembalut wanita, selimut, matras, alat penerangan, tandon air, sarana MCK, pelayanan kesehatan dan psikologi, hingga BBM, dan sebagainya,” kata Agus.
Baca juga: BRI Salurkan Bantuan Tahap Awal.kepada Korban Gempa Ambon
Sejauh ini, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku dengan dibatu tim gabungan telah memberikan upaya sosialisasi dan trauma healing kepada para pengungsi gempa.
Berdasarkan pembaruan data terkini, jumlah pengungsi per hari ini sudah mencapai 25.000 jiwa yang tersebar di sejumlah kota/kabupaten.
Sementara itu, total korban meninggal tercatat 20 orang dan korban luka-luka sejumlah 152 orang dengan sebaran terbanyak di Kabupaten Maluku Tengah.
"534 rumah rusak, kemudian 12 unit rumah ibadah, 8 kantor pemerintahan, 6 sarana pendidikan, 1 fasilitas kesehatan, 1 pasar, dan 1 jembatan juga dinyatakan rusak," ujar Agus.
Untuk selanjutnya, masyarakat diimbau tidak panik dan mudah terpancing oleh isu-isu yang tidak dapat dipastikan kebenarannya selama masa tanggap bencana ini.
BMKG telah memastikan isu gempa besar susulan dan tsunami yang akan menerjang sebagai hoaks belaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.