KOMPAS.com - Pada 15 September 1978, Muhammad Ali berhasil mengalahkan Leon Spinks di Louisiana Superdome, New Orleans, Amerika Serikat.
Ia pun berhak membawa pulang gelar juara tinju dunia kelas berat untuk ketiga kalinya dalam karirnya.
Dikutip dari History, kesuksesannya itu mengantarkannya sebagai petinju pertama di dunia yang menjuarai gelar dunia sebanyak tiga kali.
Setelah kemenangannya itu, Ali memutuskan untuk pensiun. Namun, setahun kemudian ia memutuskan untuk come back singkat.
Petinju yang pernah mengklaim bisa melayang seperti kupu-kupu ini pensiun secara permanen pada tahun 1981.
Muhammad Ali, lahir di Louisville, Kentucky pada 14 Januari 1942 dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr.
Ia kemudian mengubah namanya menjadi Muhammad Ali pada tahun 1964 setelah memeluk Islam.
Sebelum memulai debutnya sebagai petinju preofesional, Ali telah mendapatkan medali emas di Olimpiade Roma 1960 yang berlangsung pada bulan Agustus.
Baru pada bulan Oktober, Ali memulai debutnya sebagai petinju profesional melawan Tunney Husaker.
Ia memenangkan pertarungan itu dalam enam putaran.
Baca juga: Raih Gelar Juara Tinju di Singapura, Ini Profil Ongen Saknosiwi
Pada 1964, Ali berhasil mengalahkan petinju favorit Sonny Liston dalam enam ronde dan menjadikannya sebagai juara tinju kelas berat.
Setelah pertandingan itu, Ali terkenal dengan ucapannya yang terkenal, "Akulah yang terbaik!"
Seperti diberitakan Kompas.com (5/6/2018), karena bertentangan dengan keyakinannya, Ali menolak untuk bergabung di angkatan bersenjata Amerika saat datang perintah wajib militer di Perang Vietnam pada 28 April 1967.
Akibatnya Ali ditahan dan Komisi Atletik Negara Bagian New York langsung menangguhkan izin bertinjunya dan sabuk gelar juaranya dicabut.
Diputuskan bersalah menghindari kewajiban pada negara, Ali dijatuhi hukuman penjara maksimal lima tahun dan denda 10.000 dolar AS. Namun dia tidak ditahan setelah mengajukan banding.