Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[BERITA POPULER] Hoaks Habibie Meninggal, Ancaman Virus Joker, hingga Menteri Berpamitan

Kompas.com - 11/09/2019, 06:37 WIB
Laksono Hari Wiwoho

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia menunggu kabar terkini tentang kesehatan Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie.

Setiap artikel tentang kondisi kesehatan BJ Habibie tersebut selalu menyedot perhatian pembaca Kompas.com sepanjang Selasa (10/9/2019).

Pembaca ingin memastikan apakah benar Habibie meninggal. Kompas.com memastikan kabar tersebut hoaks.

Selain berita di atas, ada sejumlah artikel terpopuler lain yang menarik minat pembaca Kompas.com. Berikut ini rangkuman sejumlah artikel terpopuler kemarin.

1. Hoaks Habibie meninggal

Sejak Selasa pagi kemarin, kabar tentang Habibie meninggal dunia merebak di jagat maya. Kabar itu tidak benar.

Baca juga: Kabar Habibie Meninggal Dipastikan Hoaks

Pada Selasa malam, tim dokter kepresidenan dan keluarga Habibie menggelar jumpa pers untuk menjelaskan kondisi terkini mantan Menteri Riset dan Teknologi tersebut.

Putra kedua Habibie, Thareq Kemal Habibie, mengatakan bahwa ayahnya menjalani banyak aktivitas sehingga kurang istirahat.

Baca juga: Anak Habibie: Bapak Suka Lupa Sudah Usia 80-an Tahun

Di usia 84 tahun, kata Thareq, kondisi jantung Habibie tidak dapat mengimbangi aktivitas yang dilakukannya.

Thareg berharap masyarakat tidak memercayai hoaks yang muncul soal kondisi Habibie.

2. Virus Joker di Android

Virus alias malware jenis trojan bernama " Joker" ditemukan di puluhan aplikasi Android di toko resmi Google Play Store.

Joker adalah tipe malware yang bisa mencuri uang dengan cara berlangganan premium tanpa sepengetahuan korbannya.

Program jahat ini juga bisa menyimulasikan klik iklan, mengintip isi pesan teks di ponsel, hingga mencuri informasi perangkat dan daftar kontak.

Google dilaporkan telah menghapus ke-24 aplikasi yang ditunggangi Joker dari Play Store.

Baca juga: Awas Virus Joker, Segera Hapus 24 Aplikasi Ini dari Ponsel Android Anda

3. Luhut dan Susi pamit...

Jelang masa akhir jabatan kabinet dan DPR periode 2014-2019, para menteri menyampaikan pamit kepada anggota parlemen. Dua menteri di antaranya adalah Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Pada Senin (9/9/2019), Luhut menyampaikan hal itu dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR. "Ini pertemuan terakhir kita," kata Luhut kepada DPR.

Pada hari yang sama, Susi Pudjiastuti juga pamitan saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR.

Susi memohon maaf bila banyak kesalahan yang dibuat selama 5 tahun menjabat sebagai menteri, terutama soal kekeraskepalaannya selama ini.

Baca juga: Saat Luhut dan Susi Pamit...

Selain berita-berita di atas, berikut ini sejumlah artikel terpopuler lain yang layak dibaca:

- Dul Jaelani: Tolong Maafkan Saya... Maafkan Saya...
- Diajak Perang Gubernur Maluku, Ini Jawaban Menteri Susi
- Kecelakaan Bus Mira di Nganjuk-Madiun, Sebelum Tewas Korban Sempat Ambil Video

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com