Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 9 September 2004, Bom Mobil Meledak di Depan Kedubes Australia

Kompas.com - 09/09/2019, 06:05 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Pemberitaan Harian Kompas, 19 September 2004, menyatakan, dari empat orang itu, tiga tersangka di antaranya berinisial UB, IS, dan DN.

Mereka ditahan sebelum bom meledak di Kedubes Australia lantaran diduga telah menyembunyikan Dr Azahari.

Selain itu, salah satu tersangka, Rois alias Iwan Darmawan alias Hendi alias Agam, mengatakan, peledakan bom di depan Gedung Kedubes Australia merupakan ide dari Dr Azahari yang disampaikan pada pertengahan Agustus 2004.

Baca juga: Hari ini dalam Sejarah: Pemakaman Putri Diana yang Menyedot Perhatian Dunia

Sementara, seorang tersangka lain yang berinisial AAH ditangkap setelah peristiwa ledakan bom.

Namun, menurut keterangan polisi saat itu, keempatnya bukan merupakan pelaku utama.

Lebih lanjut, Rois, menurut Harian Kompas, 31 Maret 2005, mengatakan, tugasnya adalah menyiapkan mobil serta rumah kontrakan untuk merakit bom.

Selain itu, dalam dakwaan disebutkan, pada 6 Agustus 2004, Rois bersama dengan Heri Golun, yang telah dikenal beberapa bulan sebelumnya, beserta Jabir, membeli mobil Daihatsu Zebra warna putih tahun 1990 dengan boks aluminium.

Kemudian, pada 11 Agustus 2004, Rois memberi Heri Golun uang Rp 4 juta untuk membeli bahan peledak berupa potasium dan belerang.

Selanjutnya, pada 17 Agustus 2004, atas perintah Noordin, Rois bertanya kepada Heri mengenai kesediaannya untuk melakukan bom bunuh diri.

Saat itu, Heri menyatakan siap.

Menindaklanjuti hal ini, pada 20 Agustus 2004, Heri menyerahkan surat wasiat agar diserahkan kepada istrinya.

Lalu, setelah beberapa kali melakukan survei di sekitar kantor di Kuningan, Rois bersama Noordin M Top berangkat dari rumah kontrakan di Cikande menuju Cikampek dengan menggunakan Suzuki Carry sewaan warna hijau pada 8 September 2004.

Sementara, Azhari dan Heri Golun menuju Gedung Kedubes Australia untuk meledakkan bom pada keesokan harinya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jepang Menyerah kepada Sekutu, Perang Dunia II Berakhir

Dalam kasus ini, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan hukuman mati kepada Rois.

Menurut arsip pemberitaan Harian Kompas, 14 September 2005, putusan ini membuat Rois menjadi terpidana keempat, sekaligus sebagai terdakwa yang mendapat hukuman terberat dalam perkara terkait.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com