Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 9 September 2004, Bom Mobil Meledak di Depan Kedubes Australia

Kompas.com - 09/09/2019, 06:05 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini 15 tahun lalu, tepatnya 9 September 2004, sebuah bom meledak di depan Kantor Kedutaan Besar Australia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Pemberitaan Harian Kompas, 10 September 2004, berjudul Bom Guncang Jakarta, 6 Tewas, menyebutkan, bom meledak sekitar pukul 10.25 WIB.

Bom berdaya ledak tinggi tersebut terdengar hingga radius lima kilometer jauhnya.

Bahkan, peristiwa itu terjadi saat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) saat itu, Jenderal (Pol) Da'i Bachtiar, sedang berbicara soal keamanan di depan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta.

Kala itu, Da'i sedang memaparkan programnya, seperti deteksi gangguan jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) tahap kedua dan pengejaran Azahari dan Noordin M Top.

Akibat peristiwa ini, sebanyak 12 orang dinyatakan tewas, sementara 214 orang lainnya luka-luka.

Bom mobil

Ledakan yang disebut mirip dengan kejadian di Bali dan Hotel JW Marriott tersebut berasal dari bom mobil.

Da'i menjelaskan, ledakan tersebut berasal dari bom mobil di jalur lambat di depan Gedung Kedubes Australia.

Bahkan, mobil yang meledak berada sekitar tiga meter di depan truk polisi yang sedang melakukan pengamanan di depan gedung kedubes.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mandala Air Meledak, 149 Orang Tewas Termasuk Gubernur Sumatera Utara

Sementara, di pusat ledakan terdapat lubang berdiameter sekitar dua meter dengan kedalaman tak sampai satu meter.

Tak hanya itu, ledakan bom pun merusak pagar besi di depan gedung serta tenda petugas keamanan dan polisi yang berjaga.

Ledakan bom tersebut juga merusak beberapa gedung yang berada di sekitar lokasi yang berjarak sekitar 300 meter dari tempat kejadian.

Beberapa gedung yang turut terkena serpihan bom antara lain Plaza 89, Kantor Kementerian Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Menara Gracia, Graha Binakarsa, Sentra Mulia, dan kantor eks Bank Uppindo.

Pasca-ledakan bom di depan Gedung Kedubes Australia, Kuningan, Jakarta Selatan, 9 September 2004.KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Pasca-ledakan bom di depan Gedung Kedubes Australia, Kuningan, Jakarta Selatan, 9 September 2004.
Bahkan efek ledakan dirasakan hingga kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, dan Warung Buncit, Jakarta Selatan.

Sesaat setelah kejadian ini, polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com